Home Headline Alex Perintahkan Dinkes Sumsel Cari Penyebab Kematian Jumiarni

Alex Perintahkan Dinkes Sumsel Cari Penyebab Kematian Jumiarni

KORDANEWS—–Gubernur Provinsi Sumatera Selatan menegaskan kepada pihak terkait yang melakukan imunisasi tetanus kepada korban Jumiarni (8) siswi Sekolah Dasar (SD) saat di imunisasi tetanus, jangan membela diri jika belum ada penyebabnya.

“Kita lihat itu dan saya sudah suruh panggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel untuk coba cek dan jangan membela diri kalau tidak pasti, memang nian budak ini selama ini sudah sakit jangan dulu, “katanya.

Alex mengungkapkan agar pihak yang terkait terlebih dahulu untuk mencari penyebabnya kematian bocah yang duduk di bangku SD, supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini.

“Dicari dulu penyebab kematian itu terjadi gimana, supaya tidak terjadi lagi kesalahan yang akan datang jika memang ada kesalahan, “ungkapnya.

Sementara itu, ibu korban Masya, menceritakan kejadian imunisasi tetanus yang merenggut nyawa anaknya.

“Jumiarni mengikuti program suntik kesehatan yang diadakan Madrasah Al-Hikmah, tempat korban sekolah.
Program suntik imun bagi puluhan siswa tersebut diadakan di Puskesmas 7 Ulu, Kertapati, “katanya.

Sebelumnya Masha mengungkapkan bahwa anaknya sebelumnya tidak sakit apa-apa. Namun setelah begitu disuntik pada Jumat (10/11/2017) lalu, korban langsung sakit tubuhnya justru menjadi lemah dan lumpuh.

“Pas bangun tidur Sabtu pagi itu badannya (Ani) lemas, kalau duduk harus ditopang, kakinya juga tidak bisa digerakkan,” imbuh Masya.

Kondisi kesehatan Ani pun terus menurun. Pada Minggu (12/11/2017), Ani dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang dengan bantuan pihak Puskesmas 7 Ulu.

Selama dirawat, siswa kelas 2 Sekolah Diniyah Al-Hikmah ini hanya dapat terbaring di ranjang ruang perawatan
Ayah Ani, Junianto pun menghubungi Puskesmas 7 Ulu untuk meminta klarifikasi terkait kondisi buah hatinya tersebut.

“Saya tanya ke Puskesmas, ‘bagaimana ini?’. Mereka bilang, ‘kami akan koordinasikan dulu dengan atasan’,” kata Junianto menirukan ucapan pihak Puskesmas tempat Ani disuntik.
Selama dirawat di RS Muhammadiyah, pihak keluarga telah berusaha sekuat tenaga menyembuhkan Ani.

Namun Tuhan berkehendak lain. Sabtu (14/11/2017) pukul 08.40, Ani mengembuskan napas terakhir karena kondisi kesehatannya semakin memburuk pascasuntik imunisasi.

Meski mengaku ikhlas dengan kepergian putrinya, Junianto mengaku heran dengan pihak Puskesmas 7 Ulu yang seakan bungkam dengan kejadian ini dan tidak menunjukkan rasa simpati sedikitpun.

editor : awan

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here