Home Headline Puluhan Tahun Terisolir, Akhirnya Warga Sungai Ceper Rasakan ‘Kemerdekaan’

Puluhan Tahun Terisolir, Akhirnya Warga Sungai Ceper Rasakan ‘Kemerdekaan’

KORDANEWS – Sudah hampir 30 tahun warga Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir merasa seperti anak tiri, tersisih, dan terasingkan.

Bukan tanpa sebab, tak ada akses jalan  darat menuju desa ini menyebabkan segala kebutuhan warga pun sulit. Harga komoditas pokok pun lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain karena sulitnya akses keluar masuk Sungai Ceper.

Sungai Ceper hanya bisa ditempuh melalui perjalanan laut dengan jarak tempuh enam jam dari ibukota kabupaten, lalu 15 menit naik transportasi air seperti Speedboat atau perahu klotok.

Namun kini, jalur darat mulai dibangun berkat program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0402/OKI-OI. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sungai Ceper.

Salah satu warga Sungai Ceper, Sunaryo (64) sanggat merasa bangga dan merdeka dengan adanya pembangunan jalur darat ini.

Sunaryo mengatakan, di desa mereka sudah beberapa kali dibangun jalan. Seperti di sebelah hulu dan hilir desa. Namun pengerjaannya tidak pernah rampung alias setengah jadi.

“Setelah tentara masuk ke desa kami barulah kami merasakan merdeka. Bisa berhubunggan ke kecamatan maupun ke kabupaten menggunakan jalan darat,” ujar Sunaryo.

Warga lainnya, Thalib (66) berujar, dirinya pun bersyukur masjid mereka yang tidak pernah rampung pembangunannya sejak 30 tahun bisa dikerjakan kembali.

“Sebelumnya masih belum berbentuk masjid karena berpondasikan tanah dan dindingnya pun belum tertutup sempurna. Dengan tentara masuk desa ini masjid kami di keramik, diplester, dan dikasih atap,” tutur dia.

Dandim 0402/OKI-OI Letkol Infanteri Seprianizar S.sos mengatakan, pihaknya memilih Desa Sungai Ceper dalam program TMMD ke-101 ini karena desa ini sudah dikategorikan terisolir.

“Pembangunan yang hampir tidak sampai ke Desa sungai Ceper ini pun memprihatinkan. Selain itu, imej Sungai Ceper di luar sana terkesan negatif. Padahal seperti yang bisa rasakan betapa ramahnya warga Sungai Ceper ini,” ujarnya.

Selama ini, Desa Sungai Ceper terkenal dengan banyaknya usaha rumahan perakitan senjata api ilegal.

Hal ini yang TNI dan pemerintah upayakan untuk menghilangkan imej negatif dan mengurangi ketimpangan sosial dengan cara membuka jalur darat menuju Sungai Ceper yang cenderung di tepi laut dan berbatasan langsung dengan provinsi Lampung. Sehingga diharapkan warga bisa lebih sejahtera.

Dandim menjelaskan, program TMMD di Sungai Ceper ada dua sasaran, fisik dan nonfisik. Sasaran fisiknya pembanggunan jalan  yang menghubungkan dusun 5 ke dusun 8 dengan panjang 10 kilometer lebar 5 meter.

Serta rehabilitasi masjid yang sudah dibangun setengah, namun sudah 25 tahun tidak selesai-selesai.

“Saya berharap sebelum ditutupnya TMMD masjid tersebut bisa rampung. Sedangkan non fisik ada 32 kegiatan seperti ada kegiatan olahraga dan penyuluhan. Kami pun berkordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pertaninan ,BKKBN ,Dinas Pertanian, Polri dan Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda OKI, H Husin menuturkan, program TMMD ini dinilai sangat tepat membatu percepatan pembanggunan infrastruktur di wilayah-wilayah pelosok. (Brk)

Editor: Janu

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here