Home Headline Sholawatan Dikira Karaoke, Bule Marah-marah kepada Ustadz

Sholawatan Dikira Karaoke, Bule Marah-marah kepada Ustadz

KORDANEWS – Kejadian tak biasa terjadi di daerah Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
Seorang Warga Negara Asing (WNA) atau bule mendatangi rumah pria yang diduga adalah ustadz.

Bule yang bahasa Indonesianya tidak lancar itu datang sambil marah-marah. Pada video yang diunggah oleh Eris Riswandi (3/6/2018), diketahui awalnya bule tersebut bertanya kenapa di masjid selalu ada karaoke.

Seorang wanita yang bersama ustad itu kemudian menjelaskan suara tersebut bukanlah sebuah karaoke melainkan Sholawatan.

Namun, sepertinya bule berkaos singlet itu tidak peduli. Dirinya tetap berbicara dengan nada tinggi.

Dia mengaku jika dirinya marah. Dari tutur bahasanya, nampak pria asing tersebut merasa terganggu dengan adanya Sholawatan di Masjid.

Bahkan dia mengancam akan merusak masjid jika masih di masjid masih ada ‘karaoke’ lagi. Tak ingin ada keributan, Ibu yang bersama ustad memperingatkan kepada bule itu.

Dia mengatakan bahwa warga akan marah kepadanya jika dia sampai merusak masjid.

Mencoba menahan emosi, ustad tersebut meminta bule untuk pergi.
Dia juga menjelaskan bahwa dirinya sedang puasa jadi tidak ingin sampai ibadahnya itu batal lantaran marah-marah.

Tak paham bagaimana maksudnya, bule itu tak mempermasalahkan puasa yang dijalankan sang ustad. Berusaha menengahi, ibu-ibu itu meminta agar melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT.

Pada unggahannya, Eris Riswandi juga meminta tolong pada pihak berwajib untuk segera datang ke lokasi.
Sebab, yang ditakutkan adalah jika sampai bule tersebut diamuk oleh warga.

Menurut Kapolres Bogor AKBP Andi Mohammad Dicky, kasus ini telah ditangani Polsek Ciampea.

“Dari polsek bertindak untuk menenangkan masyarakat agar tak bertindak reaktif,” kata dia dalam keterangannya dilansir dari JPNN, Minggu (3/6).

Kemudian, di lokasi hadir Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Ciampea. Lalu antara MUI, sang WNA dan masyarakat menyelesaikan permasalahan melalui musyawarah dan mufakat.

“Musyawarah ini dihadiri berbagai pihak, serta Kapolsek didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas,” tambahnya.

Selain itu polisi juga memeriksa data kewarganegaraannya, seperti paspor dan visa WNA tersebut. Kejadian ini sendiri bermula dari kesalahpahaman antara warga yang tengah selawat dan mengaji di Musala Nurul Jadid pimpinan Ustaz Adi Syafei.

“Ternyaya ada warga negara Prancis tinggal berdepanan dengan musala merasa terganggu. Dia menegur ustaz dan cekcok mulut antara Mr Frank dan Ustaz Ade Syafei,” bebernya.

Frank saat dimediasi akhirnya menyadari kesalahan yang diperbuatnya karena emosi.

Bahkan dia mengaku salah karena sudah mengeluarkan perkataan tidak patut, karena dia tidak mengetahui kegiatan selawat merupakan kegiatan umat muslim.

“Frank memohon maaf kepada Ustaz Ade Syafei dan warga sekitar atas perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” tandas Dicky.(net)

Editor : mahardika

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here