Pasalnya, jumlah kamar hotel di Palembang tidak cukup untuk menampung 50.000 wisatawan yang diprediksi datang saat Asian Games.
Sejauh ini beberapa negara telah membooking dengan persentase satu hotel mencapai 100%, bahkan ada juga yang sudah memboking sebanyak 80%.
Untuk itu solusi yang dilakukan, agar para wisatawan dapat tertampung dengan menyediakan homestay.
“Kami mempersilakan jika tamu mau memilih sendiri tempat tinggalnya, tapi kami juga bisa merekomendasikan homestay jika memang diperlukan,” katanya.
Saat ini homestay yang terdata oleh pihaknya hanya mencapai 28 rumah, yang dimana satu rumah berisikan 2 sampai 3 kamar dan satu kamar bisa dihuni 2 orang.
Artinya, homestay ini bisa menampung ratusan orang. Homestay ini tersebar di Palembang. Namun, yang paling banyak berada diperbatasan antara Palembang dan Banyuasin.
“Ada juga yang berada di Jakabaring dan lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak homestay di Palembang ini. Namun, memang tidak terdaftar. Karena memang jika terdaftar maka harus membuat izin dab membayar pajak.
Homestay ini sendiri merupakan sebuah rumah yang disewakan. Sehingga, siapapun bisa membuat homestay ini. Namun, jika sudah terdaftar tentunya mendapatkan arahan agar lebih baik lagi terutama saat menyambut tamu yang menginap.
“Karena itu, kami berharap homestay ini didaftarkan agar mendapatkan penambahan wawasan dalam memberikan pelayanan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiuddin mengakui memang sejauh ini reservasi untuk hotel di Palembang sudah hampir full. Namun, dirinya tidak mengetahui persis berapa banyak yang sudah melakukan reservasi.
“Jumlah kapasitas hotel di Palembang itu sekitar 10.000 kamar,” singkatnya. (Ab)
Editor: Janu
