Home Headline Soal Nasib Pelamar PNS, BKN Sumsel Masih Tunggu Instruksi Pusat

Soal Nasib Pelamar PNS, BKN Sumsel Masih Tunggu Instruksi Pusat

KORDANEWS – Meski Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat telah mengumumkan jika pelaksanaan tes Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) bakal digelar besok, Rabu (4/12). Namun, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumsel masih menunggu jadwal dari BKN Pusat mengenai jadwal pelaksanaan SKB

Plt Kepala BKD Sumsel, Ismail Fahmi mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti jadwal SKB karena saat ini masih menunggu dari BKN pusat.

“Kalau siapa-siapa yang lulus Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) dan akan mengikuti SKB juga belum tahu. Karena biasanya langsung diumumkan ke situswww.sscn.bkn.go.id,” kata Ismail, Selasa (3/12).

Ismail menjelaskan, jika pun ada yang pemda yang telah mengumumkan pelaksanaan tes SKB, pemda tersebut sistem tesnya tidak menggunakan sistem CAT seperti yang dilakukan oleh BKN.

“Kalaupun ada, mungkin yang gunakan sistem tes UNBK. Untuk di Sumsel memang ada yang menerapkan. Tapi saya belum dapat info juga kalau mereka sudah melaksanakan SKB,” ujarnya.

Kelulusan peserta tes CPNS sendiri mengalami sedikit perubahan setelah keluarnya Permenpan RB No 61 Tahun 2018 tentang optimalisasi pemenuhan kebutuhan PNS. Awalnya, peserta yang lulus hanya yang mencapai passing grade dan diranking sesuai dengan kuota yang dibutuhkan. Namun, karena banyak posisi yang tidak memenuhi kuota, peserta dengan nilai terbesar juga akan diranking untuk mengikuti tes lanjutan.

“Tetapi kalau kuotanya terpenuhi dengan yang passing grade, peserta yang tidak mencapai passing grade tidak akan diikutsertakan,” bebernya.

Ismail menjelaskan pelaksanaan tes CPNS sepenuhnya dilakukan BKN Pusat. Tim dari BKD provinsi, kabupaten atau kota hanya melakukan proses registrasi peserta yang akan mengikuti tes saja. “Kalau tanya seputar tes SKB, saya juga tidak bisa jelaskan. Karena sepenuhnya dilakukan BKN pusat,” ucapnya.

Pemprov Sumsel sendiri mendapat kuota sebanyak 565 posisi atau jabatan. Jumlah tersebut, diakui Ismail masih jauh dari kebutuhan. Terutama untuk tenaga pendidik. “Kalau kuota tahun ini kan sesuai dengan jumlah yang pensiun saja,” pungkasnya. (Ab)

Editor : Chandra Baturajo.

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here