KORDANEWS– Dalam dinamika menuju Pilgub DKI 2017, partai-partai yang tidak mendukung petahana kini menunggu sikap PDIP. Keputusan PDIP bisa menentukan jumlah pasangan calon yang berlaga nantinya.
“PKS akan koalisi dengan Gerindra dan parpol lain. Kalau PDIP sepakat bersama, bisa juga jadi Bu Risma atau Pak Ganjar Pranowo untuk dipasangkan dengan Sandiaga,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016).
PKS termasuk dalam 7 parpol yang siang ini berkumpul untuk menggagas koalisi besar. Namun, bisa juga PDIP mengambil langkah berbeda dari koalisi tersebut.
“Bisa juga PDIP akan usung kader PDIP dengan PDIP. Misalnya Risma-Djarot. Lalu kita buat pasangan ketiga. Bisa Yusril, Buwas, Kang Yoto. Semua mungkin,” ucap Wakil Ketua MPR ini.
“Belum tentu dua pasang, bisa jadi tiga pasangan. Semua masih mungkin,” sambung Hidayat.
Baca Juga: http://news.detik.com/read/2016/08/04/131042/3268368/10/bedah-3-skenario-pdip-di-pilgub-dki
Sebagai pemilik 11 kursi di DKI, PKS sadar diri tidak bisa mengusung calon sendiri. Selain sepakat dengan Gerindra yang sudah menyatakan mengusung Sandiaga Uno, PKS juga sebenarnya punya alternatif calon yang dinilai pantas.
“Ada nama yang kami sebut untuk bisa dikomunikasikan. PKS cuma punya 11 kursi. Gerindra sudah sebut nama. PDIP akan usung kader sendiri. Kami akan menyesuaikan,” paparnya.
Nama Tri Rismaharini selama ini didorong untuk diusung di Pilgub DKI. Hidayat mengatakan bahwa PKS juga mendukung usulan itu.
“PKS juga dukung kalau Risma maju di DKI. Tapi juga ada nama lain, ada Pak Ganjar juga Pak Buwas,” pungkas Hidayat.
Editor : ardi
Sumber : detik.com
