Home Advertorial Provinsi Sumsel Ajak 10 Gubernur Sumatera Komitmen

Provinsi Sumsel Ajak 10 Gubernur Sumatera Komitmen

KORDANEWS – Pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) semakin memperkuat komitmennya terhadap restorasi lanskap hutan melalui penyelengaraan Bonn Challenge High Level Metting.

Bonn Challenge merupakan forum pertemuan regional yang menjadi salah satu upaya penyelamatan hutan di tingkat pemerintah yang juga melibatkan elemen masyarakat sipil dan bisnis dari seluruh dunia.

Bonn Challenge sendiri memiliki tujuan utama untuk mengurangi laju deforestasi seluas 150 juta hektare lahan hutan hingga 2020, dan 350 juta hektare sampai dengan 2030. Pada September 2011, organisasi ini diluncurkan yang difasilitasi tuan rumah Kementerian Lingkungan Hidup Jerman dan international Union for Conservation of Nature (lUCN) di Bonn, Jerman.

Bonn Challenge ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk pembangunan desa, keamanan air dan pangan, sekaligus berkontribusi terhadap isu perubahan iklim.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, keputusan menjadikan Sumsel sebagai tuan rumah tentunya menimbulkan tanda tanya bagi beberapa pihak. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir kawasan Sumsel disorot akibat kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Terpilihnya provinsi ini sebagai tuan rumah merupakan keputusan dari hasil pertemuan tingkat regional Amerika Latin di Panama pada Agustus tahun lalu,” ucap Alex di Griya Agung, Rabu (10/5).

Alex menilai, pertemuan ini merupakan kesempatan bagi masyarakat Sumsel untuk menunjukkan bahwa Sumsel sangat menyadari konsekuensi dari berbagai tindakan yang tidak lestari di masa lampau.

“Oleh karena itu, kami memperkenalkan konsep Green Growth Sumatera, yakni suatu konsep pembangunan hijau yang merangkul multipihak yakni pemerintah, perusahaan perkebunan, Lembaga Sosial Masyarakat, serta masyarakat,” jelasnya.

Green Growth Sumatera, lanjut Alex, bertujuan untuk memberikan kewenangan yang luas kepada pemerintah daerah untuk mengambil keputusan melalui pendekatan yuridiksional atas inisiasi sendiri, walaupun belum ada regulasi eksplisit dalam tingkat nasional.

“Ini sangat penting mengingat penanganan karhutlah perlu langkah yang cepat dan tepat sasaran. Lambat satu jam saja penanganan, api sudah dapat menyebar hingga puluhan kilometer,” terangnya.

Alex berharap, melalui inisiatif Green Growth Sumatera ini, tak hanya pemerintah yang berperan sebagai leader. “Kita harapkan semua stakeholder, mulai dari perusahaan hingga masyarakat ikut turun tangan,” pungkasnya.

Editor: Janu

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here