KORDANEWS – Jembatan Gantung Pagar Batu merupakan jembatan terpanjang di Sumatera Selatan yang terletak di Desa Pagar Batu, Kecataman Pulau Pinang, Kabupaten Lahat dengan Panjang 360 Meter.
Jembatan gantung ini menghubungkan Desa Padang Batu dengan Jalan Lintas Pagar Alam. Jembatan yang di bangun pada tahun 1965 lalu, kini telah menjadi ikon Kabupaten Lahat.
Dahulu, sebelum di bangun Jembatan Gantung, kehidupan Masyarakat Desa Pagar Batu cukup terisolir, setiap Masyarakat yang akan berbaur ke dunia luar harus bersusah paya dengan cara menggunakan Rakit yang terbuat dari Bambu dahulu agar mencapai tujuan nya.
Namun saat ini kondisi Jembatan Gantung yang menjadi ikon Kabupaten Lahat tersebut cukup miris. Karena papan kayu kayu yang di gunakan sebagai pijakan sudah banyak yang rapu, sehingga membuat para pengguna nya harus ekstra berhati-hati saat melintasi jembatan itu.
Kepala Desa Pagar Batu Sepriadi mengatakan, jembatan yang di gunakan oleh Masyarakat sebagai jalur perekonomian Masyarakat Desa tersebut akan di cat ulang dengan warna warni, untuk mempercantik dan sebagai cara untuk memancing agar orang luar mau berkunjung.
“Akan kita percantik lagi, ya untuk memancing wisatawan agar mau berkunjung ke tempat kita,” Ungkap Sepriadi saat bincang dengan Kordanews.com, Minggu (06/08/2017).
Namun untuk mewujudkan itu semua, lanjut Sepriadi, Masyarakat masih terkendala dengan dana dan pikiran, karena untuk membangun inspratruktur yang memadai, perlu dana yang memadai.
“Jumlah penduduk kita ada 271 Kartu Keluarga (KK), karena Desa kita unik, jadi kita punya pikiran untuk membangun Desa pariwisata rintisan, tapi itu semua mahal dan ada harga nya, dengan itu kita berharal bantuan kepada pihak terkait untuk mendukung program kita, baik secara moril dan materil,” tutup Sepriadi.
Senada dengan Elsa Astriana, Ketua Karang taruna Desa Pagar Batu, ia mengatakan akan memajukan Desa yang dicintainya tersebut.
“Kita rencana nya akan membangun rumah pohon, dan yang lain, selain untuk memajukan Desa kami ini, juga sebagai pemasukan tersendiri bagi desa,” Ungkap Elsa.(Ari)
