Home Headline SFC Ikut Berkabung

SFC Ikut Berkabung

KORDANEWS – Publik sepak bola Tanah Air tengah berkabung setelah mendapatkan kabar duka meninggalnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Hal itu juga berdampak kepada Sriwijaya FC (SFC) ikut merasakan duka.

Melalui Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid mengutarakan, Laskar Wong Kito juga merasakan duka yang sangat dalam adanya kabar tersebut. Dan atas nama tim ia juga menyampaikan turut berbelasungkawa. Bahkan disebutnya hari ini Presiden Club SFC langsung merespon agar pihaknya segera mengirimkan bunga ke Lamongan.

“Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Kita juga terkejut mendapatkan kabar ini. SFC sudah mengirimkan karangan bukan sebagai tanda kita juga sangat kehilangan sosok alm,”kata Faisal Senin,(16/10).

Sebagai perwakilan klub Faisal juga mendoakan agar semua amal dan ibadah almarhum diterima sang pencipta. Pihaknya juga mengirim doa kepada almarhum agar tenang dan damai di alam terakhir setelah di dunia.

“Kita doakan agar alm disana damai dan semua amal ibadah selama di dunia diterima, amin,”pungkasnya.

Sementara itu legenda sepak bola Tanah Air itu meninggal dunia pada Minggu 15 Oktober 2017 sore. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Menurut pihak RSUD dr Soegiri, Lamongan, yakni dr Zaki Mubarok, Huda meninggal akibat mengalami benturan di kepala. Almarhum sempat dilakukan perawatan di RSUD dr Soegiri Lamongan dan masih bernapas.

Berdasarkan informasi dokter yang merawat memvonis penyebab meninggalnya almarhum karena mengalami hypoxia. Hypoxia adalah keadaan di mana jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen dengan penyebab banyak hal. Saat terjadi benturan dari Stadion Surajaya, Lamongan, arena laga Persela vs Semen Padang, Choirul Huda, masih bernafas.

Namun, Huda tak lama berselang dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIB.Sebelumnya, saat membela Persela ketika melawan Semen Padang, Huda tak sadarkan diri karena terlibat benturan dan harus diganti pada menit ke-45.

Sontak semua jajaran manajemen dan fans Persela Lamongan tengah mengalami duka yang sangat hebat. Selain almarhum adalah kapten tapi menjadi sosok panutan terkhususnya di kancang persepakbolaan Indonesia. Sosok profesional dan loyal kepada klub manajemen serta fans ditunjukan beliau. Karena bukti nyata tidak ada seorang pemain sepakbola senior selama klubnya hanya berlaga membela satu klub disepanjang
karier profesionalnya pada 1999. Satu kata selamat tinggal legenda sepak bola Indonesia.

editor : lintang

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here