KORDANEWS – Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar dalam workshop penyusunan Rancangan peraturan daerah tentang air limbah domestik meminta agar bahasa sanitasi lebih disempurnakan lagi sehingga masyarakat tidak multitafsir.
Ini disampaikannya saat membuka pelaksanaan workshop Raperda pengelolaan air limbah domestik di ruang serasan sekundang Pemkab Muara Enim (17/10/2017).
Dalam penyusunan raperda dihadiri pula oleh ketua DPRD Muara Muara Enim diwakili oleh wakil ketua DPRD Jonidi SH, para kepala SKPD satker PLPS Provinsi Sumatera Selatan, Ka Satker Kabupaten Muara Enim TAMK,serta perwakilan masyarakat KSM dan LSM.
Dikatakan Bupati bahwa sosialisasi harus lebih dilaksanakan Sehingga dalam penerapan program ini nantinya akan lebih mudah dimengerti oleh masyarakat diakuinya bahwa terdapat kata-kata seperti sanitasi yang membuat balik pertanyaan masyarakat tentang apa maksud dari sanitasi tersebut.
Selain itu pula ada kata-kata Amnesti septic tank bocor sehingga terkesan dalam pembuatan septictank masyarakat akan berpikir terbeban oleh pajak.
“Hal inilah diperlukan berbagai terobosan seperti sosialisasi dan penyempurnaan bahasa sehingga masyarakat lebih mudah memahami,” ungkapnya. (Ari)
editor : awan