Home Sumsel Alex ‘Jualan’ Asian Games Dalam Rapat Pleno APTISI

Alex ‘Jualan’ Asian Games Dalam Rapat Pleno APTISI

KORDANEWS – Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Noerdin memaparkan secara singkat tentang progres persiapan Asian Games di Palembang, di dalam rapat pengurus pusat pleno (RPPP) ke-4 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), bertempat di Hotel Aryaduta Palembang, Jum’at (9/2).

Rapat yang bertemakan “Mempersiapkan SDM Indonesia Menghadapi Revolusi 4.0”. Alex mengatakan bahwa Sumsel bukan daerah terkaya dan terbesar, namun Sumsel memiliki semangat yang tinggi untuk maju terbukti dipercaya sebagai tuan rumah Asian Games mendatang.

“Sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004, Sea Games 2011, Islamic Solidarity Games 2013 dan Asean University Games 2014. Bahkan sampai sekarang ada 39 event Internasional yang dilaksanakan di Sumsel,” katanya.

Ia pun menjelaskan, Pada tahun 2010, Jakabaring Sport City (JSC) hanya berupa rawa-rawa yang berada di tengah Kota Palembang. Sumsel punya waktu 11 bulan, untuk menyulap rawa-rawa ini menjadi Kota Olahraga yang bertaraf Internasional.

“Alhamdulillah masyarakat Sumsel bersatu padu dengan tekad yang kuat JSC menjadi Kota Olahraga Berstandar Internasional,”ujarnya.

Alex menyebutkan di JSC sudah mempunyai 20 Venue dan satu-satunya Kota Olahraga yang terintegrasi di tengah kota. Ditambah lagi infrastruktur pendukung hampir selesai seperti LRT, tiga ruas jalan tol, Musi IV dan Musi VI, underpas/flyover, rumah sakit, perluasan bandar udara, rumah sakit, fasilitas air bersih dan lainnya.

Lebih lanjut orang nomor satu di Sumsel menegaskan, perhelatan Akbar yakni Asian Games itu bukan tujuan mencapai kesuksesan di Pemerintah. Melainkan ajang tersebut, sebagai alat mencapai tujuan untuk mensejahterakan rakyat.

“Tujuan kita dalam Asian Games ini adalah pembangunan infrastruktur dan semua pembangunan ini nantinya adalah untuk kesejahteraan rakyat, ” ujarnya.

Dalam rapat APTISI juga dihadiri narasumber Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Di kesempatan itu Hanif memaparkan tentang peluang dan tantangan ketenaga kerjaan Indonesia yang saat ini berada di peringkat 16 ekonomi terbesar di Dunia target tahun 2030 menjadi peringkat 7 di Dunia. Kemudian, terkait revolusi digital di Indonesia, dan teknologi yang menjadi penggerak perubahan pada dunia industri.

Melalui pemaparan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri mengajak semua perguruan tinggi swasta untuk siap bersaing di era revolusi industri 4.0 yang saat ini tengah berlangsung. “Perguruan tinggi harus berubah terus meningkatkan pengembangan pengelolaan pendidikan,” harapnya.

Sebelumnya, revolusi industri pertama dimulai sejak ditemukannya mesin uap, kedua listrik, dan ketiga pemanfaatan robot pengganti tenaga manusia di industri.

Editor: Janu

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here