Home Headline Kisah Tragis Nenek Jarjir 8 Tahun Tinggal Di Bekas Toilet Umum, Tak...

Kisah Tragis Nenek Jarjir 8 Tahun Tinggal Di Bekas Toilet Umum, Tak Pernah Dibantu Pemerintah

KORDANEWS – Sungguh tragis, seorang nenek bernama Masnun (60), bersama cucunya yang berusia 5 tahun terpaksa tinggal di sebuah bangunan berukuran 2×1 meter yang merupakan bekas toilet umum di Kelurahan Talang Muara Enim, Kecamatan Lubuk Linggau Barat I, Kota Lubuk Linggau, lantaran tidak memiliki tempat tinggal.

Saat ditemui Kordanews, wanita lansia yang biasa dipanggil Nenek Jarjir ini mengaku, tidak memiliki rumah bahkan tak punya cukup uang untuk mengontrak sehingga terpaksa tinggal di bekas toilet umum tersebut.

“Untuk makan sehari-hari juga menunggu di kasih tetangga. Anak saya pun kadang mampir,” ujarnya.

Nenek Jarjir mengaku bahwa dirinya sudah tinggal di bekas toilet umum tersebut sejak 8 tahun lalu. Ia mengaku tidak ingin menyusahkan anak-anaknya sehingga memisahkan diri dari anak-anaknya yang masing-masing sudah berkeluarga.

Di ddalam ruangan yang sudah sangat tidak layak huni tersebut, Jarjir biasa tidur bersama cucunya dengan beralaskan karpet usang. Bagian belakang bekas toilet digunakan sebagai dapur dengan kondisi gelap dan pengap.

Di lantai terlihat tungku dari batu bata untuk memasak menggunakan kayu bakar. Sedangkan untuk penerangan malam hari dibantu oleh tetangga.

Belum lama ini, nenek Jarjir mendapat  musibah yakni tersiram air panas disekujur tubuhnya dan sempat di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun karena terkendala biaya pengobatan dilanjutkan dengan rawat jalan. Akan tetapi hingga kini luka bakar itu belum kunjung sembuh, karena obat yang digunakan sudah habis dan untuk membeli obat uangnya tidak ada.

“Saya tinggal disini sudah 8 tahun, ditemani oleh cucu saya yang sudah tidak memiliki ibu lagi. Selama ini belum ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah, untuk beli obat luka bakar ini saja tidak ada uang,” ungkapnya.

Jarjir juga mengatakan bahwa dirinya memiliki tiga anak, tapi ia tidak ingin menyusahkan anak-anaknya dan hidup sendirian di bekas wc umum tersebut. Karena menurutnya untuk saat ini yang terpenting bisa dapat makan untuk dirinya dan cucunya sehari-hari. 

“Anak saya ada tiga dan sudah punya keluarga masing-masing, jadi saya memang tidak ingin merepotkan anak-anak. Mereka juga sudah sering membantu dan merawat saya.”

Editor: Janu

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here