KORDANEWS – Siapa sangka seorang Nizam Samudra pernah bekerja di sebuah kantor di Pondok Indah, dan Jembatan Tiga Jakarta.
Serta pernah mengelola Resto Seafood selama kurang lebih dua tahun di daerah Jakarta Utara, dari tahun 2009. Hal itu, dipakoninya sebelum akhirnya memutuskan untuk sekolah DJ ditahun 2010 sampai sekarang ini memilih berprofesi sebagai seorang DJ.
Dibincangi kordanews.com disela waktunya sebagai resident DJ di theVenus Luxury Club Jl. R. Soekamto Palembang, dara Kelahiran Subang, 26 April 1987 ini merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Kedua orang tua Ayah dari Subang dan Ibu berasal dari Cikarang.
“Saya awalnya cuma iseng-iseng mengisi kekosongan karena lelah kerja di kantor, lama-lama jadi nyaman dan terus di jalanin sampai sekarang,” jelasnya.
Dengan mengikuti pendidikan dan sekolah di GLOBE DJ School di Mangga 2 Square, Jakarta, yang ditutori DJ Zee Danz akhirnya ia bisa menguasai musik ini dan mengerti apa arti musik DJ.
“Sebenarnya semua musik sama aja cuma di DJ ini aku bisa jadi diri sendiri, dari pada kerja kantoran kayak dulu, ekspresi dan jiwanya pun dapat, kadang kerja bukan cuma cari uang tapi hobby yang bikin kita senang,” ungkapnya.
Diakuinya dalam nge DJ ini tidak ada DJ yang menjadi Idolanya. “Untuk DJ aku enggak ada yang di idolain, karena aku lebih suka sama diri aku sendiri” beber wanita pencinta kuliner ini.
“Untuk masalah cowok aku belum kepikiran, ya jadi lebih fokus ke kerjaan saja dan bawain fun aja” jelasnya lagi.
Diakuinya, dulu waktu kecilnya aku pengen menjadi dokter tapi untuk sekarang ini enggak kepikiran lagi, karena lebih suka jadi DJ dan mau merambah ke buka usaha, kalau untuk menjadi dokter takut enggak sanggup otaknya.
“Semua keinginan aku sampai 2017 semua terealisasikan, dan sekarang di tahun yang baru ada harapan baru, pengen buka usaha kuliner cuma masih belum tahu kapan karena masih ada kontrak kerja sama club yang lain, Insya Allah akhir 2018 bisa terealisasikan,” bebernya.
Untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi keinginannya itu, iya pun mempunya motivasi dirinya. Menurutnya, setiap orang pasti pernah gagal tapi kegagalan itu jangan jadikan segala sesuatunya jadi lemah, karena lemah itu hanya untuk orang-orang yang merasa enggak mampu.
“Padahal mampu cuma enggak ada keberanian lebih. Yaa lebih ke I CAN DO IT WHEN I CAN,” pungkasnya. (eh)
Editor : mahardika
