Home Headline Mendagri : Ada 4 Tantangan yang Kini Dihadapi Indonesia

Mendagri : Ada 4 Tantangan yang Kini Dihadapi Indonesia

KORDANEWS – Saat ini ada empat tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Hal ini dinilai oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Koemolo saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang, Sabtu (31/3).

“Yakni adanya oknum ormas yang ingin mengubah ideologi Pancasila dan Undang-Undang, masalah narkoba, korupsi dan ketimpangan sosial, “katanya.

Dalam kuliah umum tersebut, ia menerangkan seluruh empat permasalahan di tanah air. Pertama Menurutnya bahwa Indonesia telah merdeka selama 72 tahun, akan tetapi masih ada oknum yang mau mengubah Pancasila dan UU demi kepentingan organisasi.

“Ini bukan tanggung jawab TNI dan polisi tapi kita semua. Pemda harus memonitor. Apalagi ada 600 WNI yang pulang dari Suriah kembali ke Indonesia. Mereka harus dimonitor, karena sudah dicuci otak. Selain itu, ada ratusan WNA yang masuk ke Indonesia melalui jalur tikus. Sebagai contoh di Kepri ada 530 jalur tikus. Kedatangan WNA harus diantisipasi. Sumsel juga harus mengantisipasi karena juga target teroris,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia mempunyai 370 ribu lebih ormas dan itu berada baik ditingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

“Silahkan dibentuk ormas agama atau alumnis. Tapi sebagai ormas harus mengakui Panvasila tidak boleh mengubah Pancasila dan memecah NKRI. Karena ormas yang menyimpang akan kami dibekukan dan dihapuskan. Jangan berkedok dengan dakwah tapi ingin mengubah ideologi bangsa. Bukan kita tidak anti ormas tapi ajarannya. Ini tantangan kita yang pertama,” pungkasnya

Tantangan kedua, yakni masalah narkoba. Yang selalu menjadi momok menakutkan dalam generasi muda di Indonesia. Bahkan terhitung setiap hari 53 orang rata-rata meninggal disebabkan oleh narkoba.

“Masalah narkoba ini sudah menjadi ancaman bangsa, namun saya sangat mengapresiasi kinerja BNN, TNI dan Polri, yang telah berusaha memberantas bahan haram ini,”katanya.

Ketiga, sambung Tjahjo, adalah masalah korupsi. Kasus korupsi dimulai saat perencaaan anggaran di Pemerintahan.

“Yang terlibat korupsi paling banyak adalah anggaran bansos, retribusi pajak, dana hiba, pengadaan barang dan jasa ini rawan korupsi. Fokus areanya adalah penguatan perencaan anggaran. Berarti inspektorat itu antara ada dan tiada atau tidak melaksanakan perannya,” tegasnya.

Terakhir permasalahan bangsa Indonesia adalah ada ketimpangan sosial. Misalnya kematiam ibu dan anak masih tinggi, angka penderita kanker serviks masih tinggi.

“Selain itu, masalah perizinan masih menjadi fokus kami. Perda yang dibatalkan Mendagri 3.000 lebih, bahkan masih ada 1000 Perda yang menghambat investasi. Saya minta kerelaan kepala daerah untuk mempermudah memberikan perizinan kepada investor. Perizinan di pusat kita harapkan satu hari selesai bahkan hitungan jam. Izin -izin di pemda juga harus hitungan jam,” ungkapnya. (Ab).

Editor : mahardika

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here