Home Sosok Kejari Lubuk Linggau : Cita-cita Kartini Adalah Perempuan Sekolah Setinggi Mungkin

Kejari Lubuk Linggau : Cita-cita Kartini Adalah Perempuan Sekolah Setinggi Mungkin

KORDANEWS – Besok tepat tanggal 21 April kita akan memperingati Hari Kartini. Yang mana Kartini adalah pahlawan nasional yang dikenal karena spirit emansipasi perempuan. Lantas apa makna Hari Kartini bagi kaum perempuan saat ini?

Salah seorang Kartini masa kini, Kejari Kota Lubuk Linggau Zairida SH, M, Hum mememaknai peringatan Kartini sebagai momentum untuk merefleksikan sejauh mana cita-cita perjuangan Kartini telah tercapai.

“Salah satu cita-cita Kartini agar perempuan bisa bersekolah setinggi mungkin, dan hal itu memotivasi kaum perempuan untuk terus belajar, karena emansipasi itu bukan hanya usaha mendapatkan hak-hak kedudukan dan politik tetapi pengakuan bahwa perempuan itu jangan memaksakan kehendak karena perempuan dan laki laki masing masing punya keterbatasan dan kelebihan masing masing, oleh sebab itu mari berkarier sesuai dengan kemampuan masing-masing.”

Selain itu, menurut Zairida, kita ketahui bahwa Kartini adalah salah seorang perempuan Jawa, dia hanya seorang priyayi Jawa yg memberontak kultur keraton Pada masanya, dengan kata lain bahwa perempuan itu hanya bisa didapur di sumur dan di kasur, oleh karena itu jiwanya menyala-nyala untuk kepentingan agama dan ingin mendalami Islam secara benar itu salah satu perjuangannya.

Dan 8 abad sebelum Kartini lahir sdh banyak pahlawan wanita yang ikut terjun langsung melawan penjajah seperti ratu di negeri Aceh, yakni Cut Mala Hayati, Cut Nyai Dien, Cut Muetia, Pocut Baren dan masih banyak lagi. Perjuangan wanita tidak hanya sebagai panglima perang pada zamannya, namun hingga zaman sekarang banyak wanita menduduki tempat strategis sebagai anggota MPR-DPR, kepala daerah, ahli ekonomi, perintis pesantren, kedokteran dan LSM.

Apalagi emansipasi menurut agama juga ada antara lain bahwa laki-laki dan perempuan itu sederajat, yang membedakan adalah iman taqwanya, kalau sekarang wanita ingin hak-hak di berkedudukan di politik, pemerintah dan lainnya, tapi bukan bebas tanpa arah, karena laki laki dan perempuan masih mempunyai perbedaan dan kelemahan serta kelebihan masing-masing dan harus saling menghargai.

“ Apalagi sekarang ini wanita berkarier di bidang hukum juga tidak banyak hambatan, toh tantangan sama namun saat Ini pimpinan masih ragu menempatkan wanita ditempat pimpinan tinggi, mungkin khawatir tidak kondusif atau jauh dari tempat asal dan jika hal itu terjadi masih wajar dan tantangan tetap ada dimanapun bertugas dan semua harus disikapi secara ichlas cerdas dan tuntas.”

editor : awan

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here