HeadlineNusantaraSumsel

Optimalkan Serapan Garam Rakyat, Kemenristek Kembangkan Teknologi Garam Terintegrasi

×

Optimalkan Serapan Garam Rakyat, Kemenristek Kembangkan Teknologi Garam Terintegrasi

Share this article

Satu unit konsep garam industri terintegrasi ini, lanjutnya, dapat menghasilkan 40 ribu ton garam per tahun. “Kalau kita bisa menambah 14-15 unit yang serupa, maka kita bisa menghasilkan kira-kira sampai 600-700 ribu ton (garam) per tahun. Kami optimis dengan penggunaan teknologi yang investasinya per pabrik sekitar Rp40 miliar maka kita nantinya bisa substitusi impor dan mandiri untuk kebutuhan garam aneka pangan maupun garam kebutuhan pertambangan,” kata Bambang Brodjonegoro.

Sedangkan untuk kebutuhan chlor alkali plant (CAP) untuk industri kaca, disampaikan Menristek, pihaknya akan memulai pengembangan pengolahan garam dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).

“Kita akan mulai dulu dengan PLTU di Banten dengan pilot (project) yang kapasitasnya 100 ribu ton per tahun. Kebutuhan impornya memang besar, sekitar 2,3 juta ton per tahun,” kata Menristek/Kepala BRIN.

Jika pilot project tersebut berhasil, ujarnya, akan dilakukan penambahan kapasitas dan penambahan PLTU-PLTU lain yang air buangannya nanti tidak diteruskan ke laut tetapi diolah menjadi garam untuk keperluan industri CAP tersebut. (MAY/UN)

Editor : John.W

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *