KORDANEWS- Menghilangkan jerawat bisa jadi hal yang sangat menyulitkan bagi sebagian orang. Setelah jerawat hilang, biasanya timbul masalah baru yakni bekas-bekasnya.
Jerawat bisa saja muncul dan hilang dengan cepat. Namun bekas jerawat bisa tertinggal di permukaan wajah selama bertahun-tahun, bahkan ada yang tidak bisa hilang untuk selamanya.
Kenapa bekas jerawat bisa muncul? Sebagian besar orang mengira memencet jerawat menjadi penyebab utama timbulnya bekas seperti noda hitam, jaringan parut maupun bopeng.
Namun tak begitu menurut Mark Karolak, D.O., ahli bedah plastik wajah. Mark mengatakan memencet jerawat biasanya tidak menyebabkan bekas luka atau parut pada wajah.
“Kalau cuma komedo hitam dan putih di permukaan, bisa dipencet tanpa menimbulkan bekas,” kata Mark seperti dikutip dari Self.
Penyebab bekas jerawat, sebenarnya adalah jerawat itu sendiri. Tanpa campur tangan manusia (memencet jerawat -red) jerawat bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut, codet dan hiperpigmentasi. Umumnya jerawat yang meninggalkan bekas adalah tipe ‘cystic acne’.
Cystic acne merupakan jerawat berukuran besar yang disertai dengan peradangan hebat, hampir mirip dengan bisul. Cystic acne yang juga dikenal dengan sebutan jerawat batu tidak hanya muncul di permukaan kulit tapi juga terjadi jauh di dalam kulit.
Umumnya jerawat batu muncul akibat pori-pori yang tersumbat oleh kelebihan produksi minyak dan sel kulit mati yang menumpuk. Pori-pori yang tersumbat ini dipenuhi nanah dan bakteri, sehingga mengakibatkan peradangan.
Jerawat batu sering kali dikaitkan dengan meningkatnya hormon seperti testosteron dan androgen yang memicu produksi sebum berlebih. Itulah sebabnya kenapa jenis jerawat ini lebih sering terjadi pada masa pubertas, jelang menstruasi, kehamilan atau perimenopause.
“Jika ada bisul di dalam kulit, akan menyebabkan bekas semakin lama dia berada di situ karena nanah atau bakteri akan semakin masuk ke dalam pori menyebabkan peradangan di sekitarnya,” jelas dokter yang praktek di Reflections Center for Skin and Body, Amerika Serikat ini.
Peradangan hebat akan merusak produksi kolagen dan lemak di bawah kulit, menimbulkan bekas luka yang di permukaan kulit. Bekas jerawat bisa muncul dalam berbagai bentuk. Umumnya berupa pori-pori yang tampak besar, keloid (bekas luka menonjol), jaringan parut atau noda cokelat maupun kemerahan. Beda bekas luka, berbeda pula tindakan yang dilakukan dokter kulit. Cara terbaik untuk menghilangkannya adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter estetika.
“Sekali timbul bekas Anda tidak bisa mengembalikan kondisi kulit seperti semula. Tapi dokter bisa membantu agar kulit terlihat jauh lebih baik, sehingga klien bisa lebih nyaman di lingkungan sosial,” kata Mark.
Jika kulit Anda termasuk yang rentan berjerawat, cara terbaik mencegah timbulnya bekas adalah mengontrol pertumbuhan jerawat sebisa mungkin. Begitu jerawat batu bermunculan, dermatologist Dr. Jennifer MacGregor menyarankan untuk mengunjungi dokter kulit agar jerawat bisa segera kempes. Biasanya dokter akan memberikan suntikan kortison (pengobatan dengan steroid) yang berfungsi mengurangi peradangan, sehingga menurunkan risiko timbulnya bekas jerawat.
“Injeksi akan mengempiskan jerawat dalam 24 hingga 48 jam,” ucap Jennifer, dilansir Huffington Post.
Tapi ketika pergi ke dokter merupakan opsi terakhir, Anda bisa mengurangi jerawat dengan obat yang dijual bebas. Krim dan gel mengandung salyicylic acid atau benzoyl peroxide bisa membantu mengempiskan dan mengeringkan jerawat dengan cepat. Hanya pada beberapa orang, benzoyl peroxide bisa meningkatkan risiko iritasi karena kulit yang sensitif. Bisa juga dengan masker jerawat untuk perawatan mingguan atau toner mengandung bahan herbal yang berkhasiat menenangkan peradangan.
editor : ardi
sumber : wolipop.com