Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan Pilgub DKI Jakarta bukan sebuah ajang perebutan kekuasaan semata.
“Ini bukan rebutan kekuasaan. Semua orang menghitung, saya bisa memenangkan. Enggak boleh gitu. Ini bukan soal kekuasaan, aku berkuasa atau PDIP berkuasa,” kata Risma saat melihat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Benowo, Kamis (11/8/2016).
Sebaliknya, Risma menilai bahwa tugas memimpin Jakarta itu berat. “Ini berat sekali. Teman-teman harus percaya itu. Karena ini menyangkut rezeki banyak orang di sini. Yang berat itu apakah bisa saya atau orang lain itu membawa kehidupan yang lebih baik. Itu yang berat,” katannya.
Maka itu, Risma mencontohkan saat Pilkada Surabaya 2010 tidak memilih jalur independen. “Masalahnya saya enggak bisa sendiri. Saya saat itu tidak independen. Makane aku Ini ndak boleh ada nafsu berkuasa, ” katanya.
Didesak soal pertemuannya di Jakarta yang diduga bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri semalam, Risma berkelit.
“Tadi malam di Jakarta. Ketemu sama orang,” jawab Risma.
Risma meminta media pun bersabar dalam menghadapi dinamika politik di DKI Jakarta. Nanti jika PDIP memilihnya pasti akan diumumkan.
“Kalau dikasih rekom, ibu pasti panggil aku. Kalau enggak ya nggak. Ibu pasti akan bicara. Ibu Mega bijaksana. Contohnya waktu aku menolak ditawari menteri,” katanya.
Namun Risma memberikan sinyal jika dipanggil Mega akan mengutarakan isi hatinya.
“Nanti kalau aku dipanggil, aku akan sampaikan bahwa kalau boleh milih aku masih ingin tetap di Surabaya, saya punya janji. Yang ketiga warga Surabaya masih ada yang belum sejahtera,” ungkap Risma.
Ke depannya, Risma memilih untuk bekerja untuk mensejahterakan warga Surabaya. Dan ia menyakini jika Megawati akan memahaminya.
“Ibu pasti mendengarnya, sudah lah, Ibu pasti komunikasi dulu. Kalau nggak kan aku wes dadi menteri biyen,” kata Risma.
Risma pun menyerahkan jalan hidupnya kepada Yang Maha Kuasa. “Aku kan nggak bisa ngatur diriku sendiri toh. Ini titipan Tuhan kepada kita. Kita tidak bisa main main. Kalau aku menjabat ya itu kehendak Yang Maha Kuasa, itu takdirku,” katanya.
Risma pun menyempatkan becanda ketika ditanya tentang tekanan politik yang sedang terjadi.
“Aku nggak pernah galau, deloken wajahku kan ga galau. Nggak tertekan,” katanya dengan tertawa.
Warga Jakarta ingin perubahan Bu? “Warga Jakarta ingin perubahan, warga Surabaya juga kan,” katanya.
editor. A.riyanto
sumber. detik.com