Home Politik Kasus DBD Meningkat, Dewan Sebut Dinkes Lahat Lamban Antisipasi

Kasus DBD Meningkat, Dewan Sebut Dinkes Lahat Lamban Antisipasi

KORDANEWS – Demam Berdarah Dengue (BDB) masih jadi masalah serius yang menjangkiti warga Kabupaten Lahat. Tahun 2020 saja, angka kasus DBD di Kabupaten Lahat mencapai 154 kasus. Sementara, data Dinkes Kabupaten Lahat sejak Januari sampai November 2021, sebanyak 59 kasus. Meski kasus DBD masih cukup tinggi, upaya pencegahan masih minim.

Awal tahun 2022, serangan demam ini terus terjadi di sejumlah wilayah, salah satunya di Prumnas 3, Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Kota Lahat, tercatat tiga warga yang sedang dalam perawatan, akibat terserang demam mematikan ini. Namun, kasus DBD juga terjadi di beberapa kecamatan luar Kota Lahat.

“Ya betul, baru-baru ini ada tiga warga yang terserang demam, satu anak-anak terpaksa dirawat ke Kota Palembang, Alhamdulillah sudah sehat. Fogging baru dilakukan setelah ada kasus,” ujar Otoy, warga Desa Sukamakmur, Kecamatan Kikim Barat, Selasa (18/1). Walau demam masih terus mengincar, fogging dari Dinkes Lahat baru dilakukan setelah ada laporan masyarakat yang positif demam.

Musim penghujan seperti saat ini, jadi kesempatan bagi nyamuk Aedes Aegypti betina untuk menginfeksi virus dengue dengan cara menggigit manusia. Selain menerapkan 3M, fogging jadi salah satu cara untuk membunuh nyamuk.

“Fogging kegiatan di wilayah puskesmas masing-masing. Jika ada laporan kasus, nanti puskesmas lapor ke kita. Lakukan dulu upaya pencegahan (PSN) termasuk penebaran abate, tidak bisa langsung fogging,” terang Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Lahat, Taufik M Putra melalui Kabid P2P, Aiwa, disampaikan Kasi Pengendalian Penyakit Menular, Deni Julianto SKM Mkes.

Prosedur yang lambat untuk melakukan fogging, sesalkan Anggota Komisi IV DPRD Lahat, Nopran Marjani SPd. Menurutnya, untuk kasus DBD seharusnya Dinkes Kabupaten Lahat sudah mempunyai data sejak tiga tahun terakhir. Data itu gunakan dalam pembuatan perencanaan program untuk menanggulangi wabah demam di Lahat. Seperti melakukan sosialisasi dan fogging ke daerah yang tercatat sebagai daerah wabah ini.

“DBD ini wabah yang selalu berulang setiap tahun. Dinas Kesehatan Lahat seharusnya jangan menunggu ada wabah baru action, itu sama saja seperti Polisi India,” tegas Nopran Marjani. Politisi Parta Gerindra ini meminta Dinkes kasus DBD jadi perhatian serius Dinkes Lahat. Sehingga kasus DBD dapat tekan.

Direktur RSUD Lahat, dr Hj Erlinda Mkes, melalui Kepala Instalasi Hukum, Humas dan Informasi, Fery Agustiansyah mengungkapkan, saat ini ada puluhan pasien dengan gejala DBD yang di rawat di RSUD Lahat. Situasi mulai meningkatnya pasien DBD yang rawat, sudah terjadi sejak awal musim pancaroba melanda Lahat.

“Jika ada pasien DBD yang masuk, akan tangani dengan intensif. Semua pasien yang rawat dinyatakan sembuh. Diberi obat, infus dengan penanganan medis sesuai SOP,” ungkap Fery.

Editor : Admin.

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here