Home Peristiwa Bupati OI Mengklaim Karhutlah Di OI Menurun

Bupati OI Mengklaim Karhutlah Di OI Menurun

KORDANEWS – Intensitas Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Ogan Ilir dianggap menurun sejak beberapa hari terakhir. Meskipun begitu, masih saja ada setiap harinya lahan yang terbakar dan mencemari asap.
Bupati OI, Panca Wijaya Akbar menuturkan pihaknya sempat melakukan monitoring ke beberapa lokasi rawan karhutla. Seperti di Indralaya Utara, Indralaya, Pemulutan Barat, Pemulutan. Memastikan Kabupaten Ogan Ilir Zero titik hotspot.
“Dalam kurun waktu 3 hari kebelakang, puncaknya 5 hari yang lalu. Kebakaran di Ogan Ilir terus menurun sampai saat ini.
Tentunya ini akan kita jaga, agar kedepan Kabupaten Ogan Ilir jangan menjadi penyumbang asap khususnya di Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, di Ogan Ilir mulai subuh Rabu (20/9) untuk titik apinya adalah nol atau nihil. Perlu dijaga, karena normalnya ada 6-10 titik hotspot di Ogan Ilir. “Karena semalam sempat diguyur hujan, maka pada pagi hari ini suai aplikasi titik panasnya adalah zero,” jelasnya.
Berdasarkan Indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara PM2.5 di Indonesia. Palembang berada di urutan pertama kota paling berpolusi di Indonesia dengan skor 157. Menandakan level merah atau tidak sehat. Sedangkan Indralaya tidak lagi masuk dalam 10 peringkat teratas di Rabu (20/9).
Diakuinya, banyak temuan- temuan di lapangan yang pihaknya dapati untuk jadi PR kedepan. “Ada beberapa desa yang Kepala desanya masih agak kurang peduli terkait karhutla. Makanya kemarin saya datangi satu persatu,” ungkapnya.
Panca menyebut, perlu ditingkatkan lagi sosialisasi karhutla. Pemkab OI juga telah mengangkat SK beberapa personel satgas karhutla. Yakni 1 desa ditugaskan 1 orang satgas yang digaji pemerintah selama satu bulan untuk memantau pengamanan karhutla di desanya. Apabila dalam waktu singkat tersebut tetap terjadi kebakaran, maka SK tersebut akan dicabut dan diganti dengan orang lain.
Seperti di desa Meranjat, Tanjung Dayang dan beberapa wilayah lain diakuinya masih banyak masyarakat membuka lahan dengan cara tradisonal. Cara ini dianggap lebih aman dibanding membakar lahan. “Tadi saya telah memanggil dinas pertanian untuk menghitung berapa jumlah luasan yang dibutuhkan petani tadah hujan untuk membuka lahan. Kalau memungkinkan, ada beberapa alat pertanian akan kita turunkan,” jelasnya.
Panca menghimbau untuk meminimalisir potensi kekeringan dan gagal panen. Para petani, kalau bisa untuk waktu tanamnya ikuti himbanuan BMKG pada akhir Oktober atau November saat mulai banyak turun hujan. Lebih ke sosialisasi agar tidak menanam dari awal.
Sementara itu, kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menambahkan ada beberapa titik karhutla muncul menjelang siang Rabu (20/9). Diantaranya, karhutla di area dusun 2 desa sungai Rambutan, Indralaya. “Pemadaman masih dilakukan hingga pukul 16.30 wib dan menghanguskan lahan sekitar 3 hektar,” jelasnya. Hingga beberapa jam kemudian akhirnya api mampu dijinakan dengan bantuan helicopter water boom bingung.
Kemudian terjadi karhutla di tol Palembang-Indralaya km 08. Arah angin dari titik api di tok mengarah ke jalan lintas menyebabkan asap menutupi jarak pandang pengendara. “Meskipun masih ada beberapa titik api, namun intensitasnya sudah mulai menurun,” ungkapnya.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman menyampaikan secara tegas agar langsung melakukan upaya penindakan. Kepada oknum masyarakat yang kedapatan masih melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar lahan. Siap dan sigap melakukan penindakan di tempat.
“Kepala Desa harus proaktif dan akan di mintai klarifikasi serta pertanggung jawabannya jika masih ada kedapatan warganya yang membakar lahan. Sehingga ini di harapkan kades benar-benar proaktif dalam upaya pencegahan lahan di wilayahnya masing-masing,” tukasnya.
Editor : Admin.
Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here