KORDANEWS – Jose Mourinho lagi-lagi mengalami pemecatan. Kali ini, klub yang memecat pelatih 60 tahu asal Portugal itu adalah AS Roma.
Mourinho dulu sangat dikenal sebagai ‘The Special One’. Namun, mantan pelatih Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Tottenham, dan Roma itu kini punya julukan baru, yakni ‘The Sacked One’.
Sebab, pelatih yang membawa Inter Milan meraih treble 2009/2010 itu belakangan sangat sering mengalami pemecatan. Ya, Roma bukan klub pertama yang memecatnya.
Usai membawa Porto menjuarai Liga Champions 2003/2004, Mourinho berlabuh di Chelsea. Dia menerima tawaran bos Chelsea waktu itu, Roman Abramovich.
Mourinho membawa Chelsea menjuarai Premier League 2004/2005 dan 2005/2006, FA Cup 2006/2007, EFL Cup 2004/2005 dan 2006/2007, serta Community Shield 2005.
Namun, start lambat di awal musim 2007/2008 membuat Chelsea mengambil keputusan. Setelah melalui total 184 pertandingan bersama Mourinho, mereka memutuskan untuk berpisah dengannya.
Waktu itu, Chelsea memberi Mourinho kompensasi sekitar £18 juta.
Dari Chelsea, Mourinho berlabuh di Italia. Dia menerima tawaran untuk melatih Inter Milan. Dua musim bersama Inter, yang diwarnai kesuksesan meraih treble Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions 2009/2010, Mourinho hijrah ke Real Madrid.
Namun, persaingan ketat dengan Barcelona membuat Mourinho hanya mampu mempersembahkan tiga gelar juara, yakni Copa del Rey 2010/2011, La Liga 2011/2012, dan Supercopa de Espana 2012.
Di akhir musim ketiga, setelah total 178 pertandingan, Mourinho berpisah dengan Madrid. Waktu itu, Madrid kabarnya mengeluarkan uang hingga £17 juta sebagai kompensasi.
Setelah dari Madrid, Mourinho kembali Chelsea. Periode keduanya melatih Chelsea ini berlangsung dari 2013 sampai 2015.
Namun, periode kedua di Chelsea ini tak sesukses periode pertamanya. Kali ini, Mourinho ‘hanya’ sanggup membawa Chelsea meraih gelar Premier League dan EFL Cup 2014/2015.
Di musim ketiga dari periode kedua bersama Chelsea, Mourinho seolah kehilangan sentuhan ajaibnya. Kekalahan 1-2 dari Leicester pada pekan ke-16 Premier League 2015/2016 menjadi laga terakhir Chelsea bersamanya.
Kala itu, Chelsea dikabarkan memberi pesangon sekitar £12,5 juta untuk menyingkirkannya.
Klub Mourinho berikutnya adalah Manchester United. Dia menangani Manchester United dari musim 2016/2017 sampai tengah musim 2018/2019.
Mourinho membawa Manchester United menjuarai Community Shield 2016, serta EFL Cup dan Liga Europa 2016/2017.
Di musim ketiga, pihak klub sudah merasa ‘cukup’ dengannya. Kompensasi sekitar £15 juta pun mereka bayarkan untuk mengakhiri kerja sama dengan sang pria Portugal.
Berikutnya, Mourinho dipercaya untuk menangani Tottenham. Mourinho melatih Tottenham dalam total 86 pertandingan dari musim 2019/2020 sampai jelang akhir 2020/2021.
Dalam 86 pertandingan bersama Tottenham, Mourinho menang 45 kali, seri 17 kali, dan kalah 24 kali (M45 S17 K24). Trofi juara? Kali ini, tidak ada.
Tottenham memecat Mourinho pada April 2021 dengan pesangon sebesar £16 juta.
Pada musim 2021/2022, Mourinho kembali berkiprah di Italia. Kali ini, dia menangani AS Roma.
Di musim pertamanya, Mourinho tak mampu membawa Roma menembus empat besar Serie A. Lorenzo Pellegrini dan kawan-kawan hanya finis peringkat enam.
Namun, Mourinho sukses mengakhiri puasa gelar 11 tahun Giallorossi dengan kemenangan 1-0 atas Feyenoord di final UEFA Europa Conference League 2022.
Musim berikutnya, Mourinho membawa Roma ke final Liga Europa, tapi gagal juara setelah kalah adu penalti lawan Sevilla. Di Serie A, Roma lagi-lagi finis peringkat enam.
Di musim 2023/2024, menyusul kekalahan 0-1 dari Lazio di perempat final Coppa Italia dan kekalahan 1-3 dari AC Milan pada pekan ke-20 Serie A, Roma memutuskan bahwa mereka berpisah dengan Mourinho.
Karena kontraknya memang akan habis pada akhir musim 2023/2024, kompensasi yang didapatkan Mourinho mungkin cuma sekitar £5 juta. Namun, itu tetap nominal yang lumayan.
Demikianlah kilas balik singkat perjalanan karier Jose Mourinho, dari ‘The Special One’ hingga menjadi ‘The Sacked One’.
Editor :jhon