KORDANEWS – Memasuki musim kemarau rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sehingga untuk mencegah Karhutla dan antisipasi maka pencegahannya harus ditingkatkan.
Ini dikatakan Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika, saat melakukan kunjungan ke Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis, 1 Agustus 2024 Kemarin.
Dimana Desa Sungai Ceper merupakan desa binaan dari PT Bumi Mekar Hijau mitra pemasok APP Group.
Pada kunjungan itu, Pangdam II Sriwijaya beserta jajaran mendarat di Desa Sungai Ceper dengan menggunakan Helikopter Bell milik APP Group.
Turut dihadiri oleh Dandim 0402 OKI, Letkol Inf Yontri Bhakti SH MH. Serta Tripika Kecamatan Sungai Menang. Camat, kepala desa dari enam desa, yaitu Desa Sungai Ceper, Desa Sungai Menang, Desa Karangsia, Desa Gajah Mati, Desa Sungai Sibur, dan Desa Sungai Somor.
Pada kegiatan itu Pangdam II/Sriwijaya memberikan arahan dan sosialisasi di Balai Dwsa mengenai upaya pencegahan karhutla kepada masyarakat desa setempat.
Dikatakan Pangdam, di musim kemarau seperti sekarang ini agar lahan dan kebun masyarakat dapat terus dikelola. Lalu untuk infrastruktur kanal dan embung air yang dibangun oleh sejumlah perusahaan dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan dan kebun warga. “Ini juga merupakan salah satu mencegah karhutla terjadi,” ucap Pangdam.
Lanjut dia, pihaknya mengajak warga desa untuk menggiatkan UMKM sehingga perekonomian warga meningkat. Dimana di Desa ada sejumlah UKMK dan ini juga sangat penting untuk ditingkatkan.
Pada kunjungannya juga memantau pembuatan embung air PT BMH.
Dimana, dijelaskan kepala social dan community engagement PT BMH, Ruli Kurniawan, bahwa embung air akan digunakan untuk menyimpan cadangan air selama musim kemarau.
“Ini dilakukan memudahkan regu pemadam kebakaran (RPK) dalam memadamkan titik api dan menyediakan sumber air untuk helikopter dalam operasi water bombing,” terangnya.
Dikatakannya, pihaknya selain melakukan pencegahan Karhutla juga adanya aspek untuk masyarakat banyak. Seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ekonomi dan sosial budaya.
Termasuk menjalin kerjasama kemitraan kehutanan dengan desa binaan. Dengan dikelolanya lahan menjadi produktif, tentu saja akan meminimalisir potensi terjadinya Karhutla.
“Kami berterima kasih kepada Pangdam II Sriwijaya atas kunjungannya dan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan Karhutla, akan pentingnya melakukan antisipasi agar bencana Karhutla tidak terjadi,” jelasnya.
Perusahaan juga melakukan pengendalian karhutla yaitu adanya RPK. Dimana menerapkan strategi pengendalian kebakaran terpadu yang menjadi pilar pertama adalah Pencegahan melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Juga adanya Masyarakat Peduli Api (MPA), sosialisasi dan edukasi karhutla. Serta patroli bersama, posko satgas gabungan. Adanya pembuatan sekat kanal dan program-program lainnya sebagai upaya pencegahan.
Dalam pencegahan karhutla juga deteksi dini dan respon cepat. Ini didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan mumpuni, serta Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terlatih.
“Juga mengoptimalkan upaya pengendalian Karhutla di areal konsesi mitra pemasoknya, juga menyiagakan Helikopter Bell 412 untuk patroli udara dan Helikopter Superpuma khusus untuk operasi water bombing,” bebernya.
Pada kunjungan itu Pangdam II Sriwijaya memberikan apresiasi terhadap kesiapan perusahaan dalam pengendalian Karhutla dan berharap langkah-langkah ini dapat terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di masa mendatang.
Editor : Admin