Kedatangan kapal besar milik perusahan pelayaran asal Prancis, Compagnie Maritime d’Affretement – Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) untuk pertama kalinya pada 7 April 2017 lalu ke Pelabuhan Tanjung Priok membawa dampak positif.
Datangnya kapal-kapal besar bersandar di pelabuhan terbesar ini semakin menambah keyakinan menjadikan Priok sebagai Pelabuhan Hub Internasional melalui intensifikasi transhipment dengan direct call (pelayaran langsung) jarak jauh.
Kapal bermuatan 8500 TEUs ini sandar di dermaga Jakarta International Container Terminal untuk kali ketiga dalam pekan ini. Dalam hal ini, Pelindo II melayani servis baru yang diberi nama Java South East Asia Express Services/Java SEA Express Services atau disingkat JAX Services.
Layanan ini akan melayani rute Tanjung Priok ke West Coast (LA dan Oakland) Amerika Serikat dengan sistem weekly call atau sandar minggu secara rutin.
Meski masih beragam peningkatan jumlah bongkar muatnya, namun jumlah bongkar muat yang dilakukan kini cenderung mengalami peningkatan. Tercatat data total bongkar muatnya sebagai berikut, minggu pertama, total bongkar muat sebanyak 2311 TEUs, minggu kedua sebanyak 2009 TEUs dan minggu ketiga sebanyak 2811 TEUs.
Total bongkar muat yang tetap berada di atas angka rata rata 2300 TEUs ini menunjukkan adanya tanggapan positif dari para pengguna jasa kepelabuhanan yang merasakan efisiensi dalam hal biaya logistik pengiriman barang dari Tanjung Priok ke West Coast.
“Untuk mendatangkan kapal dengan ukuran besar ke Pelabuhan Tanjung Priok, memerlukan kepercayaan dari perusahaan pelayaran salah satunya dengan memberikan pelayanan yang terbaik untuk customer kami,” ujar Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Elvyn G. Masassya dalam keterangan resminya, Sabtu (22/4/2017).
Hal ini semakin menguatkan kesiapan dan peranan Tanjung Priok sebagai pelabuhan transshipment. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo II) sebagai operator pelabuhan tersebut akan terus memperbaharui dan meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanannya dengan mengubah pelayanannya.
Di antaranya pelayanan yang berbasis IT serta penyempurnaan infrastruktur dan supratuktur kepelabuhanan, tujuannya tak lain hanya untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan sesuai visi perusahaan, customer centric.
“Ke depannya, kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan untuk semakin meyakinkan dunia bahwa Tanjung Priok pantas untuk menjadi pelabuhan transshipment,” pungkasnya.
editor : ardi