KORDANEWS – Seorang pemuda berusia 20 tahun, Andre, nekat menikam seorang pria bernama Solihin alias Cik In (35), seorang pengrajin besi asal Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir. Peristiwa ini tidak sekadar kasus kriminal biasa, melainkan cerminan dari luka batin seorang anak yang merasa pengkhianatan merusak keharmonisan keluarganya.
Kisah ini bermula ketika Andre secara tak sengaja menemukan percakapan mesra antara Solihin dan ibunya di aplikasi Facebook Messenger. Bukan hanya sekadar chat biasa, percakapan tersebut mengungkap dugaan perselingkuhan yang sudah berlangsung lama di belakang ayahnya. Lebih dari itu, Solihin bahkan mengirimkan foto-foto tak senonoh kepada ibu Andre, yang membuat pemuda ini merasa harga dirinya diinjak-injak.
“Malam sebelum kejadian, saya baru tahu semuanya. Saya melihat dengan mata kepala sendiri bukti perselingkuhan itu,” ujar Andre saat diperiksa polisi.
Pengkhianatan yang terungkap di layar ponsel itu menjadi pemantik kemarahan yang tidak bisa dibendung. Bagi Andre, ini bukan sekadar persoalan moral, tetapi juga penghinaan terhadap keluarganya.
Tak mampu mengendalikan emosinya, Andre mendatangi Solihin, sekitar pukul 05.00 WIB. Dengan sebilah pisau di tangannya, ia menikam korban tiga kali di bagian perut. Darah bercucuran, dan Solihin ambruk tak berdaya. Warga yang mengetahui kejadian ini segera melarikannya ke rumah sakit di Palembang dalam kondisi kritis.
Sementara itu, Andre sempat melarikan diri setelah kejadian. Namun, tekanan dari keluarga dan kepolisian membuatnya akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Tanjung Batu pada Selasa (27/2) pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Syaparudin Akso, menjelaskan bahwa pendekatan persuasif terhadap keluarga Andre menjadi kunci dalam proses penyerahan diri.
“Kami melakukan komunikasi dengan keluarga pelaku agar mereka mau membujuknya untuk datang ke kantor polisi. Alhamdulillah, akhirnya yang bersangkutan bersedia menyerahkan diri,” jelasnya.
Proses penyerahan diri ini disaksikan langsung oleh Wakapolsek Ipda Muhammad Toyib, Kanit Reskrim Aipda Prayudho Wibowo, serta beberapa personel kepolisian lainnya. Setelah itu, Andre langsung diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Tanjung Batu.
Kasus ini bukan hanya perkara hukum semata, tetapi juga refleksi dari persoalan sosial dalam kehidupan masyarakat. Pengkhianatan dalam rumah tangga bisa berujung pada konflik yang melibatkan orang-orang di sekitarnya, bahkan hingga menimbulkan tindak kekerasan.
Kini, Andre harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya, sementara Solihin masih berjuang melawan luka akibat tikaman yang diterimanya. Polisi terus mendalami kasus ini untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.(jml)
Editor : Surya S