KORDANEWS – Sebuah rumah kayu yang terletak di pinggir Sungai Ogan, Desa Ulak Aursatanding, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, ambruk ke dalam air setelah ditabrak oleh kapal ponton bermuatan pasir pada Rabu pagi (12/3/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, lantaran pemilik rumah, Amin (31), sempat keluar sebelum insiden terjadi.
Kejadian bermula ketika sebuah kapal yang menggandeng ponton pasir melintas di perairan Sungai Ogan. Diduga karena derasnya arus sungai, kapal tersebut kehilangan kendali, sehingga ponton yang ditarik menghantam bagian belakang rumah kayu milik Amin.
Akibat benturan keras, rumah yang berdiri di atas tiang penyangga itu roboh dan jatuh ke sungai. Selain merobohkan rumah, ponton tersebut juga menghantam tiga keramba sangkar ikan milik warga setempat, yaitu Pak Den dan Pak Novi. Akibatnya, tiga sangkar ikan yang berisi ikan siap panen hancur, menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah.
“Kami terkejut mendengar suara benturan keras. Saat kami keluar, rumah Pak Amin sudah dalam kondisi miring dan akhirnya ambruk ke dalam air. Tak lama setelah itu, ponton juga menghantam jeramba ikan Pak Den dan Pak Novi. Sangkar ikan mereka rusak parah, bahkan banyak ikan yang lepas ke sungai,” ujar Rohman, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Ia menambahkan bahwa saat kejadian, arus sungai memang sedang deras, sehingga kapal yang menarik ponton pasir sulit dikendalikan.
Sementara itu, warga sekitar langsung berusaha membantu Amin menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dievakuasi. Beberapa warga lainnya mengejar kapal ponton yang menjadi penyebab insiden ini untuk meminta pertanggungjawaban dari pemilik atau nakhoda kapal.
“Saat rumah mulai miring, kami langsung berusaha menolong Amin dan mengamankan barang-barangnya. Untung saja dia tidak berada di dalam rumah saat kejadian. Kalau tidak, bisa berbahaya. Begitu juga dengan sangkar ikan Pak Den dan Pak Novi, ikan mereka banyak yang hilang karena jeramba rusak,” tambah Rohman.
Amin sendiri mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Rumah yang selama ini ia tempati bersama keluarganya kini sudah tidak bisa digunakan lagi. “Saya tidak tahu harus bagaimana. Rumah saya sudah hancur, sangkar ikan tetangga juga rusak. Kami berharap ada pertanggungjawaban dari pihak kapal yang menabrak,” ungkapnya dengan nada sedih.
Hingga saat ini, warga masih mencari informasi terkait pemilik kapal ponton tersebut. Mereka berharap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini segera memberikan ganti rugi kepada Amin serta pemilik sangkar ikan yang mengalami kerugian besar akibat kejadian ini.(jml)
Editor : Admin