Dalam acara yang sama, Presiden Prabowo juga berdialog secara daring dengan penerima rumah subsidi dari berbagai wilayah, seperti Aceh, Papua, dan Maluku Utara.
Dari Aceh, seorang warga bernama Ikhsan menyampaikan rasa syukur karena akhirnya bisa memiliki rumah sendiri. Presiden pun menanyakan apakah cicilan terasa berat. Ikhsan menjawab optimistis bahwa ia mampu membayarnya.
Dari Maluku Utara, seorang ibu rumah tangga bernama Marwah menyampaikan bahwa rumah yang ia terima layak huni dan nyaman untuk ditinggali. Presiden merespons dengan senyuman puas.
Momen interaktif ini menegaskan bahwa program perumahan rakyat bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi nyata menyentuh kehidupan masyarakat.
Dampak Kebijakan dan Tantangan
Kebijakan mempertahankan bunga FLPP di level 5 persen diyakini membawa beberapa dampak penting:
- Angsuran stabil dan terjangkau bagi MBR, sehingga tidak terbebani perubahan suku bunga.
- Menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global.
- Mendorong kepastian program perumahan yang konsisten dari waktu ke waktu.
Meski demikian, sejumlah tantangan tetap harus diperhatikan pemerintah:
- Kualitas rumah subsidi perlu dijaga agar sesuai standar kenyamanan dan keamanan.
- Proses birokrasi dalam penyaluran rumah harus benar-benar sederhana dan cepat.
- Pengawasan distribusi penting untuk memastikan rumah subsidi tidak salah sasaran.
