KORDANEWS – Ajang MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Mandalika kembali menghadirkan cerita menarik. Pembalap asal Italia Fabio Di Giannantonio mengungkapkan bahwa ia dan timnya melakukan perubahan penting pada setup motor Ducati Desmosedici GP23 demi menaklukkan kondisi lintasan yang berubah-ubah di Mandalika.
Dalam wawancara usai sesi latihan dan kualifikasi, pembalap dari tim Pertamina VR46 Racing Team itu menjelaskan bahwa grip belakang (rear grip) menjadi tantangan utama di lintasan panas Mandalika. Namun, tim berhasil menemukan arah yang tepat setelah melakukan penyesuaian keseimbangan motor.
“Tingkat grip di lintasan ini sangat rendah, jadi kami mengubah sedikit keseimbangan motor agar bisa lebih baik ketika grip belakang mulai meningkat,” ujar Di Giannantonio kepada media Italia P300.it.
Tantangan Grip di Mandalika: Antara Panas dan Aspal Licin
Sirkuit Mandalika memang dikenal ekstrem dengan suhu lintasan yang bisa menembus 60°C dan aspal yang cenderung cepat berubah karakter. Banyak pembalap mengeluhkan kurangnya cengkeraman ban di awal sesi, terutama ketika kondisi lintasan masih “hijau” alias minim lapisan karet ban.
Menurut Di Giannantonio, situasi ini memaksa tim untuk lebih adaptif.
“Kami mencoba banyak hal di sesi pagi. Kondisinya sulit, tapi di sesi sore semuanya terasa lebih baik. Motor terasa lebih stabil dan mudah dikontrol,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tim menemukan setup baru pada bagian suspensi dan distribusi beban untuk menyeimbangkan traksi belakang.
“Motor Sekarang Jauh Lebih Baik!”
Di Giannantonio yang musim ini tampil cukup konsisten dengan beberapa finis di posisi 10 besar, menegaskan bahwa perubahan kecil ini sangat membantu.
“Saya sangat senang dengan kemajuan yang kami buat dibanding pagi tadi. Motornya terasa jauh lebih baik, dan saya bisa lebih percaya diri di tikungan cepat,” katanya.
Pembalap yang akrab disapa Diggia itu juga berterima kasih kepada tim mekanik VR46 yang terus bekerja keras di tengah kondisi cuaca ekstrem Mandalika.
“Tim bekerja luar biasa. Kami terus mencari keseimbangan antara kecepatan dan stabilitas, terutama saat ban mulai aus,” tambahnya.
Mandalika, Sirkuit yang Tak Pernah Mudah













