Home Headline 410 Jenazah Mengapung di Pantai, Jumlah Korban Diperkirakan Terus Bertambah

410 Jenazah Mengapung di Pantai, Jumlah Korban Diperkirakan Terus Bertambah

KORDANEWS – Kepolisan melalui satuan Brimob dan Sabhara dikerahkan untuk membantu mengevakuasi korban luka dan meninggal akibat gempa bermagnitudo 7,4 SR dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Hingga Sabtu (29/9) siang, petugas telah mengevakuasi 410 jenazah yang ditemukan di sekitar Pantai Talise, salah satu wilayah di Palu yang paling parah terdampak gempa 7,4 SR dan sapuan tsunami setinggi 3-5 meter (bukan 2 meter).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kini 410 jenazah tersebut dievakuasi ke RS Bhayangkara di Kota Palu.

“Brimob dan Sabhara sudah melakukan evakuasi, sudah ratusan mayat, di RS Bhayangkara telah dievakuasi 410 mayat. Yang sudah diidentifikasi 97 jenazah dan 30 di antaranya dibawa pulang keluarga,” ujar Dedi dilansir dari Tribunnews, kemarin.

Diperkirakan masih banyak lagi jenazah korban gempa dan tsunami yang akan ditemukan di bawah reruntuhan bangunan di sekitar Pantai Talise mengingat temuan 410 jenazah adalah hasil pencarian kasat mata.

Petugas belum bisa mengevakuasi para korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan mengingat beratnya medan dan tidak adanya peralatan pendukung.

“Kondisi dievakuasi sekitar pantai sekitar yang terlihat, kalau yang belum berhasil dievakuasi yang di reruntuhan bangunan. Peralatan sangat terbatas,” tukasnya.

Terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Kota Palu hingga Sabtu siang adalah sebanyak 384 orang.

Sebanyak 540 orang mengalami luka dan 29 orang dinyatakan hilang di Kelurahan Pantoloan Induk.

Sementara untuk korban maupun kerusakan yang terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, hingga tadi malam belum ada data dari lembaga pemerintah.

Hal itu dikarenakan jalur transportasi, listrik hingga telekomunikasi di wilayah tersebut hancur dan lumpuh.

“Kami masih belum bisa akses ke Kabupaten Donggala. Kemungkinan besar, di sana paling buruk dampaknya,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, Sabtu (29/9) siang.

Di hari pertama gempa dan tsunami, Jumat (28/9( sore, terpantau hanya satu orang meninggal. Kemudian pada Sabtu pagi, korban jiwa meninggal diumumkan berjumlah 48 orang.

Namun menjelang siang, korban meninggal seketika meningkat hingga 384 orang yang semuanya teridentifikasi berada di enam rumah sakit. Sementara korban jumlah luka berat mencapai 540 orang.

Menurut Sutopo, jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat masih banyak korban yang tertimpa reruntuhan bangunan atau terseret arus laut.

“Masih kemungkinan terus bertambah. Karena yang belum teridentifikasi masih banyak,” lanjutnya.(net)

Editor : mahardika

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here