Home Headline Barang Habis di Jarah Masyarakat, Alfamart Merugi Hingga Ratusan Miliar

Barang Habis di Jarah Masyarakat, Alfamart Merugi Hingga Ratusan Miliar

KORDANEWS – PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) merugi hingga puluhan miliar rupiah akibat aksi pengambilan masyarakat di Palu, Sulawesi Tengah. Aksi ini menyusul musibah bencana gempa dan tsunami yang terjadi di daerah tersebut.

Direktur Lisence dan Corporate Affair Sumber Alfaria Trijaya, Solihin mengatakan, saat ini barang-barang di toko Alfamidi, yang dikelola Sumber Alfaria Trijaya sudah habis diambil masyarakat.

Selain toko, barang-barang gudang (distribution center) miliknya juga sudah habis dijarah. “Sekarang sudah habis semua,” ujar dia, Senin (1/9/2018).

Dia menjelaskan, di wilayah Palu, Sumber Alfaria Trijaya memiliki 41 toko dan satu gudang, yang saat ini barangnya sudah habis dijarah. Jika dihitung secara kasar, total kerugian akibat aksi ini bisa mencapai Rp 27 miliar.

“Kerugian rata-rata (nilai) stok saya sekitar Rp 300 juta per toko dari 41 toko dan stok di gudang minimal Rp 10 miliar-Rp 15 miliar. Itu sudah berapa kerugianya. Belum anggota Aprindo lain seperti Ramayana dan lain-lain,” kata dia.

Selain stok barang yang habis dijarah, 3 toko milik Sumber Alfaria Trijaya juga ambruk akibat gempa dan hingga saat ini lima karyawan Alfamidi menjadi korban jiwa dalam musibah tersebut. Ini belum termasuk karyawan yang masih belum diketahui nasibnya.

“Kita prihatin, karena ini sebuah musibah. Tetapi karena ini sesama terkena musibah, jangan menambah musibah lain lagi lah,” tandas dia.

Pengusaha Ritel Merugi Rp 450 Milliar Akibat Gempa Palu dan Donggala

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat kerugian materi dan non materi akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah sangat besar.

Adapun nilai kerugian pengusaha ritel mencapai sekitar Rp 450 miliar. Kerugian dialami pengusaha pemilik gerai toko modern seperti Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi, dan toko modern lain.

Kerugian tersebut meliputi kerusakan bangunan, display barang dagangan dan stok barang di gudang serta sedikitnya 5 orang korban jiwa dari para penjaga (kru) toko akibat gempa dan tsunami

“Sampai saat ini gerai ritel (anggota) Aprindo yang berada di Palu dan Donggala masih belum beroperasi dikarenakan masih dalam proses konsolidasi dan pendataan,” kata Ketua Umum DPP Aprindo, Roy N. Mandey, dalam keterangan tertulis, Senin (1/10/2018).

Pengusaha juga menyatakan prihatin atas peristiwa Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala serta menyampaikan rasa dukacita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.

“Semoga dalam waktu singkat dapat segera beroperasi kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat,” tandasnya.(liputan6)

Editor : Maskur

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here