KORDANEWS — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, menjadi sorotan karena ucapannya yang menyindir seorang aparatur sipil negara atau ASN. Rudiantara pun mendapat kritikan dari elite politik oposisi yang berseberangan dengan pemerintah.
Namun, pembelaan disuarakan elite partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Saya memberikan apresiasi kepada apa yang disampaikan Pak Rudiantara. Menteri adalah pembantu presiden. Seorang pembantu presiden yang loyal berarti menteri yang bagus,” ujar juru bicara TKN, M. Misbakhun, dalam siaran persnya, Sabtu 2 Februari 2019 dilansir dari Viva.
Dia memaklumi kalau ada kritikan dari publik. Tapi, menurutya, yang perlu diperhatikan yatu presiden membutuhkan dukungan dan loyalitas dari menterinya.
Misbakhun menekankan menteri adalah pejabat yang diangkat secara politik oleh presiden. Kata dia, istilahnya political appointee.
Jadi ini bukan urusan salah dan tidak, tetapi soal loyalitas seorang menteri kepada presidennya. Loyalitas seorang Rudiantara kepada Pak Jokowi karena menjadi political appointee pilihan presiden,” tutur Misbakhun.
Terkait gaji ASN, Misbakhun mengatakan, semua berasal dari APBN. Ia memerinci, sumber APBN adalah pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan hibah. “Kalau hibah digunakan untuk membayar gaji,” katanya.
Kemudian, Misbakhun melanjutkan sumber pembiayaan lain di luar pajak, PNBP ataupun hibah. Pembiayaan lain itu lebih dikenal dengan istilah utang.
Persoalannya, kata dia, sistem keuangan negara melalui APBN membuat sumber-sumber penerimaan tak bisa dipisah-pisahkan. Pembahasan alokasi APBN pun melibatkan pemerintah dan seluruh fraksi di DPR.
“Jadi kalau kemudian dikatakan bahwa gaji itu dibayar dari utang, karena memang pada prinsipnya semua uang yang masuk ke dalam APBN itu tidak mungkin dipisah-pisahkan satu per satu,” ujarnya.
Sebelumnya, Rudiantara menuai kritik lantaran melontarkan pertanyaan kepada seorang ASN Kemeninfo dengan kalimat ‘yang bayar gaji ibu siapa sekarang.” Pertanyaan itu sebagai respons bagi ASN itu yang memilih salah satu desain stiker sosialisasi Pemilu 2019 nomor dua.
Seorang perempuan pegawai Kominfo yang ditanya soal desain dua stiker sosialisasi pemilu justru mengaitkannya dengan nomor pasangan calon presiden. Pegawai itu mengaku memilih desain nomor dua. Alasan tentang pilihan desain itu didasari pada keyakinannya tentang visi dan misi pasangan capres bernomor 02.
Akibat pernyataan Rudiantara, sempat menjadi viral dengan tanda pagar atau tagar #YangGajiKamuSiapa di media sosial. Elite oposisi yang tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus memainkan cibiran ke Rudiantara.
Editor : Jhonny
