Home Headline Jamaah Haji Indonesia di Sambut Suhu Makkah 42 Derajat

Jamaah Haji Indonesia di Sambut Suhu Makkah 42 Derajat

Catat! Ini Hak Jamaah Haji Indonesia Selama Berada di Makkah

KORDANEWS- Kedatangan ribuan jemaah haji dari Madinah ke Makkah siang ini bakal disambut oleh suhu cukup panas. Prediksinya, suhu maksimal mencapai 42 derajat celcius dengan kelembaban 49 persen.

Hingga pukul 12.00 waktu Saudi, Kamis (18/8/2016), suhu di Makkah memang cukup terik. Suhu rata-rata di Makkah berkisar di angka 31 derajat celcius dengan kondisi terendah adalah 29 derajat celcius. Kecepatan angin 4 km/jam.

Bagi para jemaah yang sudah tiba di kota Haram dan hendak umrah, sebaiknya mulai memperhatikan pola minum yang cukup. Kondisi ini diprediksi akan sama hingga sepekan ke depan, bahkan mungkin suhunya akan bertambah panas hingga 43 derajat celcius.

Sejumlah pakar kesehatan sudah memberikan tips agar tetap sehat selama panas di Saudi. Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KHOM, FACP, FINASIM, dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia mengatakan saat berada di Tanah Suci, kebutuhan air harus sangat tercukupi. Jemaah disarankan mengonsumsi air 3-4 liter tiap harinya.

Selain itu, hindari konsumsi minuman yang bersifat diuretik dan mempercepat proses buang air kecil seperti teh, kopi dan minuman bersoda. Minuman ini mengandung kafein yang dapat memperberat risiko dehidrasi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr Muchtaruddin Mansyur, MS, SpKO, menyarankan juga jemaah jangan sampai melupakan alas kaki. Di Masjidil Haram, ada beberapa area yang dingin lantainya, namun juga ada beberapa titik yang masih panas, seperti di area wudhu di luar masjid.

Tak hanya itu, jemaah diminta untuk memakai tabir surya atau sunscreen untuk mengurangi risiko terbakar karena sinar matahari. Tabir surya juga diketahui mengurangi risiko terserang kanker kulit di kemudian hari. SPF yang digunakan sebaiknya di atas 30 persen dan digunakan setiap 4 jam.

Tips Umrah Bagi Jemaah

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan bahwa setibanya di Kota Makkah, jemaah diberi waktu untuk beristirahat sebelum berangkat ke Haram untuk umrah. Jeda waktu yang tersedia bisa dua sampai tiga jam. Untuk memudahkan, jemaah sudah disiapkan bus shalawat yang akan mengantar ke Masjidil Haram.

“Bus shalawat sudah stand by untuk mengantarkan jemaah dari pemondokan menuju Masjidil Haram. Pihak maktab juga menyiapkan pembimbingan ibadah yang akan membimbing jemaah dalam melaksanakan umrah,” terang Arsyad.

Arsyad menjelaskan bahwa ada beberapa tips yang perlu diperhatikan jemaah haji pada saat awal kedatangan atau masuk kota Makkah. Pertama, perhatikan dan kenali nama hotel yang dihuni. “PDG 01 misalnya, menempati rumah 101. Jangan lupa kalau diberi petugas berupa nomor maktab, nomor bus, atau gelang maktab, itu dipegang betul,” pesan Arsyad.

“Pada saat keluar, jangan sampai ditinggal. Di samping gelang, jemaah haji Indonesia juga dibekali identitas berupa kartu pengenal yang biasa disimpan di tas. Masukkan juga di situ kartu maktab dan kartu bus,” tambahnya.

Kartu identitas, lanjut Arsyad, menjadi salah satu pengaman saat kesasar atau kita tidak jalan. Kartu identitas itu bisa ditunjukan kepada petugas sehingga memudahkannya untuk mengetahui arah pulang.

Kedua, saat akan berumrah, catat nomor ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter. Hal itu dimaksudkan agar lebih mudah menghubungi seseorang saat dalam keadaan kesasar.

Ketiga, selalu bersama-sama dalam berihram. Menurut Arsyad, minimal bersama 1 regu atau 10 orang. Kalau bisa satu rombongan itu lebih baik.

 

 

editor  : ardi

sumber : kordanews.com

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here