KORDANEWS – Kesal karena patok tapal batas dipindahkan oleh warga Desa Tanjung Jambu, Jumat (12/10/2018) lalu, masyakarat Desa Kepur ingin melakukan demo dengan cara menutup semua jenis kegiatan yang ada di sekitar tapal batas.
Dijelaskan Kepala Desa Kepur, pihaknya pertama kali mendapat informasi dari masyarakat Kepur yang memiliki kebun di sekitar tapal batas antara Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat yang terletak di Dusun satu Desa Kepur, bahwa tapal batas tersebut diduga telah dirusak masyarakat desa Tanjung Jambu, salah satu oknumnya yakni inisial T dan A.
“Ada dua patok yang dirusak serta dipindahkan masyarakat Tanjung Jambu, yaitu patok yang berada di simpang Empat servo dicabut dan dipindahkan ke dekat pabrik tahu sekitar satu kilo dan yang kedua patok yang didekat jembatan anak sungai gulo tepatnya di kebun karet pak Ali Kusang,” ujar Herwanudin didampingi Ketua BPD, Hasminudin di Kantor Camata Muara Enim, Selasa (16/10/2018).
Dilanjutkan Herwan, pihaknya takut masalah ini dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Ini kan sedang heboh masalah pembebasan lahan, takutnya nanti disalah gunakan oleh oknum-oknum yang lain, yang bisa dikatakan memiliki kepentingan,” tambahnya.
Camat Muara Enim, Asarli Manudin meminta agar Kepala Desa Kepur untuk segera membuat laporan tertulis, lalu pihak kecamatan akan melapor ke Bupati dan nanti Bupati meminta Gubernur untuk menyelesaikan masalah batas tersebut.
“Kita jangan demo, karena masalah tapal batas tersebut kita tidak bisa menyelesaikan sendiri, harus Gubernur yang menyelesaikan. Itu kan Provinsi yang punya bukan kita, jadi kita ikuti aturan, namun jika belum ada penyelesaian kita akan protes dan menghentikan pembangunan yang ada disekitar,” ujar Asarli. (Ari)
Editor: Janu
