KORDANEWS – Hingga saat ini belum ada yang dapat memecahkan misteri dimana keberadaan Kerajaan Sriwijaya yang sebenarnya. Berbagai sumber-sumber sejarah pun terus diteliti dan ditelusuri, guna untuk membantu menjajaki letak keberadaan Kerajaan Sriwijaya.
“Banyak catatan-catatan dari zaman dulu yang bisa kita jadikan patokan untuk memulai pencarian posisi istana atau Kerajaan Sriwijaya ini,” ungkap Pemerhati Sejarah Palembang, Jupri Palimbani di Markas Kompaks (komunitas antik Sriwijaya) Palembang, Rabu (12/12/2018).
Jupri berkata, seperti yang tertera di buku Kedatuan Sriwijaya terbitan penulis dari Arab, yakni Abu Zaid (916 M) mencoba menerangkan letak Kerajaan Sriwijaya yang menghadap ke sebuah muara luas dan terhubung dengan lautan.
Dimana, air di muara itu membentuk tasik disamping Istana Raja dan memiliki ruangan yang menaungi tasik itu sendiri, sehingga padang surut airnya bisa dirasakan setiap dua belas jam sekali.
Selain itu, kata Jupri, catatan dari Zhao Rugua pada tahun 1225, seakan mengamini dari tulisan Abu Zaid, dengan menulis singkat dan gamblang sehingga kemungkinan besar menyangkut seorang raja yang sedang berkuasa di
Palembang pada zaman itu.
“Kedua fakta itu memungkinkan kita bisa menarik kesimpulan sederhana, bahwa Istana Kerajaan Sriwijaya letaknya dipinggiran sungai, berhadapan dengan muara besar yang dekat dengan laut dan ada tasiknya,” jelas dia.
