KORDANEWS – Sepanjang Juli lalu sepertinya kurang baik untuk kondisi perekonomian di Palembang. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, inflasi mencapai angka 1,12 persen. Angka itu mendekati batas toleransi 2,4 persen.
Banyak penyebabnya, menurut Kepala BPS Sumsel, Yos Rusdianyah, faktornya adalah terusan dari momen lebaran lalu dan momen masuk sekolah. Alhasil, beberapa komoditi bahan pangan mengalami kenaikan.
“Yang memberikan kontribusi kenaikan adalah sejumlah kebutuhan pokok atau makanan, pendidikan, dan transportasi serta rekreasi dan olahraga,” katanya kepada wartawan.
Yos menerangkan, Adapun penyumbang inflasi tersebut, yakni daging ayam ras sebesar 0, 2008, bawang merah 0, 1469, angkutan antar kota kota 0, 1292,, sekolah menengah atas 0, 1163, angkutan udara 0,0856 , cabe merah 0,0795 dan kentang 0, 0516.
“Dari hasil pantauan terhadap 386 komoditas di kota Palembang sebanyak 90 komponen mengalami kenaikan dan 25 komponen mengalami penurunan,” bebernya. Secara laju inflasi kumulatif tahun ini inflasi kota Palembang mencapai 2, 51 persen dengan laju inflasi yoy (year on year) Juli 2015 to Juli 2016 sebesar 4, 45 persen.
Tidak berbeda jauh dengan Palembang, kota Lubuk Linggau juga mengalami inflasi pada Juli, yakni 0, 49 persen. dengan laju kumulatif 2016 1, 43 persen serta laju inflasi yoy 2, 85 persen. “Dari perhitungan dari dua sample kota Palembang dan Lubuk Linggau pada Juli, maka Sumsel mengalami inflasi 1, 05 persen,” tukasnya. (yda)
editor : ardi
sumber : kordanews.com