KORDANEWS — Hasil pemetaan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Menunjukkan setidaknya ada 300 desa di sembilan di Sumatera Selatan yang masuk kategori rawan karhutla.
APP Sinar Mas beserta mitra pemasoknya mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menghadapi musim kemarau 2019.
Fire Operation Managemen Head Sinar Mas Forestry Region Palembang Mares prabadi mengatakan, Untuk menghadapi musi kemarau 2019 di Sumsel khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), perusahaan kegiatan sosialisasi, menyiagakan lebih banyak SDM dan menambah beberapa fasilitas.
” Penambahan tersebut dilakukan untuk mendukung dua strategi utama yang diterapkan perusahaan dalam mengantisipasi karhutla, yang pencegahan mitigasi,” katanya.
Sebelum membuat strategi, kami terlebih dahulu malakukan pemetaan area rawan kebakaran untuk mengidentifikasi area mana di konsesi hingga jarak 5KM perbatasan konsesi yang paling berpotensi terjadi karhutla. Fungsi nya mencegah munculnya nyala api area rawan, sedangkan mitigasi bertujuan mengurangi kebakaran.
” Selain itu, perusahaan juga memberikan insentif kepada desa-desa rawan kebakaran di sekitar area konsesi yang berhasil menjaga desa bebas dari kebakaran hutan selama musim kemarau,” lanjut maras
Sedangkan di tahap mitigasi keriga, perusahaan menyiagakan 799 personel ragu pemadam kebakaran (RPK), dan 21 tim reaksi cepat (TRac). Meraka didukung berbagi peralatan seperti 451 pompa air, tiga unit helikopter water-bombing dll.
” Di desa Bukit Batu dan simpanghera Kabupaten OKI, misalnya, petani padi dan jagung yang menerapkan program DMPA mengalami peningkatan pendapatan rata 20% hingga 5% per kepala keluarga setiap bulannya,”ujarnya
Contohnya yakni Desa Simpang Tiga Makmur dan Simpang tiga Jaya. Program DMP mendukung kegiatan produksi dan pemasaran dari industri rumahan pembuatan kerupuk,kempalang, kerupuk udang dan bandeng pasti. Mengalami peningkatan produksi dan pendapatan rata-rata 5-10% perbulan dan omset 5 samapai 10 juta rupiah,” pungkasnya. (Dik)
Editor : Jhonny
