Dari namanya orang biasanya langsung menyambungkannya dengan telor, mie telor. Padahal nama Mie Celor karena cara memasak bahan pokoknya, mie dan tauge, hanya dicelup-celup ke dalam air panas, sehingga mie matang tanpa lembek. Jadi celor itu berarti mencelup dalam bahasa Palembang.
Mie dan taoge yang sudah dicelup di air panas, disiram dengan kuah santan dan kaldu ebi atau udang kering. Selain mie dan tauge, sajian pada semangkuk mie celor juga dibarengi dengan irisan telur rebus, seledri, daun bawang dan bawang goreng.
Sajian Mie Celor terasa istimewa dengan kuah santan, bertekstur kental dengan warna putih kecoklatan bercampur dengan bumbu rempah dan kaldu udang. Kadangkala supaya terlihat lebih kental lagi, ditambahkan tepung terigu.
Pecinta wisata kulier yang kurang suka dengan menu bercita rasa asam, seperti empek-empek., penyuka kuliner Palembang juga bisa menikmati kuliner khas Palembang yang gurih ini, Mie Celor. Mienya berukuran lebih besar dibanding mie biasa.
Rasa gurih Mie Celor merupakan hasil perpaduan bahan kuah santan kental dengan ebi. Mie ini sangat pas dinikmati selagi hangat dengan tambahan sambal pedas, membuat cita rasanya makin komplet, gurih, segar dan pedas. Buat masyarakat Palembang asli, menu Mie Celor merupakan salah satu santapan santapan favorit untuk pagi hari sebelum memulai aktivitas.
Mencari Mie Celor di wilayah Palembang tentu tidak sulit. Banyak warung dan restoran yang menyediakan kuliner Palembang ini. Salah satu yang paling populer, merupakan Mie Celor Asli 26 Ilir H.M.Syafei Z. Nama rumah makan ini sangat akrab bagi masyarakat Palembang dan sekitarnya. Bahkan sampai ke negeri Jiran.
H.M. Syafei sang pemilik, merintis warungnya sejak 1970 silam. Menu Mie Celor yang disajikan di restoran yang terletak di Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 2, Pasar 26 Ilir, Palembang, Lezatnya paduan kuah dan rempahnya, membuat pelanggannya tetap setia sampai sekarang.
editor : red
