KORDANEWS – Harga komodoti yang jatuh yang diprediksi memengaruhi pertumbuhan ekonomi Sumsel sepertinya tidak tercipta. Sebab, berdasarkam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, pada Semester I 2016, ekonomi Sumsel justru tumbuh 5,05 persen.
“Perekonomian Sumsel diukur berdasarkan besaran pendapatan domestik bruto atas dasar harga berlaku semester 1 mencapai Rp 172,83 triliin dan atas dasar harga konstan Rp 130,88 triliun, “kata Kepala BPS Sumsel, Yos Rusdiansyah di kantornya, Jumat (5/8).
Sebab, dibandingkan 2015 lalu dalam periode sama dengan angka 4,06 persen. “Dari sisi produksi, pertumbuhan dicapai oleh penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,98 persen,” ujarnya.
Ekonomi Sumsel Triwulan II 2016, ekonomi tumbuh 5,13 persen year on year meningkat dibanding periode sama 2015 sebesar 4,71 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran disumbang pengeluaran konsumsi pemerintah.
Sedangkan dibanding triwulan sebelumnya. Kenaikan ekonomi Sumsel sebesar 3,73 persen. Dari sisi produksi disebabkan pertanian, kehutanan, dan perikanan. “Dari sisi pengeluaran disumbang konsumsi pemerintah,” pungkasnya. (yda)
editor : ardi
sumber : kordanews.com