KORDANEWS – Kepala Perum Bulog Drive Sumsel Babel Bachtiar AS angkat bicara mengenai temuan satu gudang terindikasi mengoplos beras oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan.
“Untuk kondisi beras oplosan itu mungkin konteksnya harus dipahami bersama bahwa oplosan itu ada di definisi sendiri yang artinya suatu barang yang tidak layak di campur dengan beras yang layak, “katanya saat ditemui usai rapat di ruang rapat bina praja (24/7).
Apalagi Bachtiar mengatakan, sebelum distribusikan beras yang terindikasi kotor atau penyimpanan beras yang tidak tepat menimbulkan kutu-kutu beras, pihaknya akan langsung melakukan refrososing, yang artinya di bersihkan terlebih dahulu sebelum di distribusikan kepada masyarakat
“Beras yang kotor kita dibersihkan termasuk kutu-kutu tersebut kalau perlu di oplos dengan beras kualitas dengan baik dan kita melakukan reproccessing itu dan kita terlebih dahulu memintak izin kepada Pemerintah pusat agar dapat melakukan reproccessing,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bachtiar berpendapat jika beras yang dimiliki Perum Bulog adalah beras pemerintah. Oleh karena tidak mungkin Perum bulog memberikan beras tidak layak yang di peruntuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam hal ini raskin
“Kami di bulog berkewajiban bahwa beras itu harus di salurkan dalam kondisi baik karena akibat penyimpanan yang terlalu lama kami memohon izin kepada pemerintah pusat bahwa ini akan kami perbaiki dan di terbitkan izin untuk refrososing, dan kalau tidak Bagus lagi kita lelang, “ucapnya
Oleh sebab itu Bachtiar mengungkapkan bahwa untuk masalah yang terjadi saat ini, ia tidak mengatakan pihak kepolisian bersalah atau tidak, tetapi pihaknya terus akan tetap mengikuti proses yang berjalan.
“Saya pikir ada komunikasi kita yang harus dibangun kembali bersama pihak berwajib, “tutupnya. (Ab)
