KORDANEWS – Tanpa dirasakan, jantung Anda berdetak tiap saat. Namun ada kalanya Anda merasakan jantung Anda berdebar kencang. Hati-hati, situasi yang umumnya tergolong normal ini kadang dapat juga menjadi gejala penyakit serius.
Jantung berdebar atau palpitasi adalah sensasi ketika jantung Anda terasa berdegup dengan kencang. Memang pada kondisi tertentu, jantung berdebar dapat menjadi tanda penyakit jantung. Namun secara umum jantung berdebar tidaklah berbahaya dan hanya terjadi sesekali karena suatu sebab.
Pemicu Jantung Berdebar
Jantung berdebar dapat diakibatkan oleh banyak hal, mulai dari penyebab yang sederhana dan seringkali tidak disadari hingga penyebab yang berbahaya. Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan jantung berdebar.
Gaya hidup
Ketika Anda sedang merasa cemas, sangat gembira, berolahraga intensif, atau dalam situasi terburu-buru, hormon adrenalin akan terlepas dari tubuh dan membuat jantung berdebar. Kesukaan mengonsumsi makanan pedas dan berbumbu, merokok, mengonsumsi minuman keras atau minuman berkafein juga dapat menyebabkan jantung berdebar.
Kondisi kesehatan
Kondisi-kondisi tubuh berikut dapat memicu jantung berdebar:
-Anemia
-Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
-Dehidrasi
-Kadar gula darah yang rendah
-Tekanan darah rendah (hipotensi ortostatik)
-Demam
-Gangguan pada jantung, seperti gangguan irama jantung atau aritmia, dan kelainan katup jantung
-Gangguan elektrolit
-Serangan panik
-Serangan panik membuat Anda merasakan jantung berdebar diiringi perasaan cemas yang luar biasa, stres, takut, mual, dan gemetar. Terkadang juga disertai keringat dingin.
Perubahan hormon pada wanita
Perubahan kadar hormon pada masa kehamilan, menstruasi, serta menopause juga dapat menyebabkan jantung berdebar. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara.
Konsumsi obat-obatan
Kadang kala mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi dan beberapa jenis antibiotik, dapat menyebabkan jantung berdebar. Obat-obatan yang dapat menyebabkan jantung berdebar, antara lain obat bronkodilator untuk asma, antihistamin, obat untuk menangani gangguan tiroid, dan obat batuk yang mengandung stimulan pseudoephedrine.













