Tahap selanjutnya dari penelitian ini adalah melakukan pengurutan genom burung tersebut, jelas Dalen. Dengan cara ini, peneliti bisa mengungkap lebih lanjut terkait hubungan burung tersebut dengan subspesies yang hidup pad hari ini. Sehingga mereka bisa memperkirakan rata-rata kecepatan evolusi pada jenis burung ini.
Temuan ini sangat berharga karena para peneliti bisa mendapat DNA dan kadang RNA hewan-hewan ini. DNA dan RNA, atau asam nukleat terdapat di seluruh mahkluk hidup.
“Temuan ini akan membuka kesempatan mempelajari evolusi dari fauna era zaman es dan memahami bagaimana mereka merespon perubahan iklim pada 50-10 ribu tahun lalu,” tambah Dussex, seperti dilansir CNN.
Selain burung, para peneliti yang menggali di kawasan itu juga menemukan bangkai dan bagian tubuh dari binatang lain. Beberapa diantaranya adalah serigala atau anjing (belum dapat dipastikan), mamoth, dan badak berbulu. Anjing yang ditemukan di tempat itu berasal dari 18 ribu tahun lalu.
Hal ini berdasarkan penelitian menggunakan penanggalan karbon pada tulang rusuk hewan tersebut. Namun, tes DNA belum menunjukkan hasil apakah binatang itu anjing atau serigala. Sehingga temuan ini diharapkan bisa memberikan petunjuk sejak kapan manusia memelihara anjing.
Editor : John.W













