Health

Bahaya Efek Ganja Untuk Kesehatan Tubuh, Merusak Otak hingga Infertilitas!

×

Bahaya Efek Ganja Untuk Kesehatan Tubuh, Merusak Otak hingga Infertilitas!

Share this article
Woman holding a small cannabis plant in her garden

KORDANEWS – Efek ganja diketahui dapat mengganggu kesehatan tubuh dan psikologis karena zat berbahaya yang ditemukan di dalam ganja. Delta-9 Tetrahydrocannabinol (THC) merupakan salah satu zat dari 400 zat kimia dalam ganja yang dapat menyebabkan efek tidak baik bagi tubuh. Itulah sebabnya ganja menjadi salah satu obat terlarang yang penggunaan serta peredarannya telah diatur oleh undang-undang. Ketahui lebih lengkap tentang efek dan bahaya ganja di bawah ini!

Bahaya dan Efek Ganja bagi Kesehatan Tubuh
Ganja adalah tumbuhan sejenis rumput yang dikonsumsi dalam bentuk rokok atau dimakan. Orang yang mengonsumsi ganja biasanya akan merasa sangat bahagia (high), ilusi atau hal-hal aneh dalam pikirannya, bermata sayu, mengantuk, dan bahkan menyebabkan kecelakaan saat berkendara.

Berikut ini adalah sejumlah efek ganja lainnya yang berbahaya bagi kesehatan jasmani dan mental:

1. Merusak Otak
Daun ganja dapat membuat penggunanya lebih sulit untuk fokus, belajar, dan mengingat. Kondisi ini merupakan efek jangka pendek yang berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah berhenti menggunakannya.

Namun, menggunakan ganja dalam jumlah banyak, terutama di usia remaja, dapat menimbulkan efek yang permanen. Tes pencitraan menemukan bahwa ganja secara fisik dapat mengubah otak pada remaja, yakni memiliki lebih sedikit koneksi di bagian otak yang terkait dengan kewaspadaan, pembelajaran, memori, dan tes menunjukkan skor intelligence quotient (IQ) yang lebih rendah.

2. Merusak Paru-Paru
Mengisap asap rokok ganja dapat mengiritasi paru-paru. Jika terlalu sering menggunakan ganja, penggunanya bisa mengalami masalah pernapasan yang sama dengan seseorang perokok tembakau. Gejala efek ganja ditandai dengan batuk berkelanjutan yang disertai dahak berwarna.

Paru-paru orang yang mengonsumsi ganja juga mungkin lebih mudah terkena infeksi. Ini karena THC yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

3. Masalah Kesehatan Hati
Bahaya ganja membuat jantung bekerja lebih keras. Biasanya jantung berdetak sekitar 50 hingga 70 kali per menit, tapi bisa meningkat dari 70 hingga 120 detak atau lebih per menit selama 3 jam setelah mengonsumsi ganja.

Bahaya lainnya termasuk tar dan bahan kimia lain dalam ganja dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Bahayanya bahkan lebih tinggi bagi pengguna ganja yang memiliki usia lebih tua atau jika memiliki masalah jantung.

4. Menggangu Sistem Pencernaan
Efek ganja dapat menyebabkan sensasi rasa terbakar di mulut dan tenggorokan. Ganja juga dapat menyebabkan masalah pencernaan saat dikonsumsi secara oral.

Penggunaan ganja jangka panjang bisa menyebabkan Cannabinoid hyperemesis syndrome (CHS)
bagi beberapa orang. Hal ini menyebabkan pengguna ganja mengalami mual parah, muntah, dan dehidrasi. Kondisi ini terkadang membutuhkan pertolongan medis darurat.

5. Masalah Peredaran Darah
Ganja yang dikonsumsi membuat zat THC memasuki paru-paru dan mengalir dalam darah hingga ke seluruh tubuh. Dalam beberapa menit, detak jantung dapat meningkat 20 hingga 50 kali per menit. Detak jantung yang cepat ini dapat berlangsung hingga 3 jam. Jika memiliki penyakit jantung, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung!

Efek ganja juga membuat penggunanya mengalami mata merah karena pembuluh darah di mata menyebabkan pembesaran.

6. Menurunkan Kekebalan Tubuh
Merokok daun ganja dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan zat THC. Penelitian yang melibatkan hewan menunjukkan bahwa THC dapat merusak sistem kekebalan tubuh, membuat pengguna ganja lebih rentan terhadap berbagai jenis kanker dan infeksi tertentu.

Meski begitu, penelitian terkait ganja dan sistem imun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami efeknya.

7. Berisiko Kanker Testis
Penelitian di tahun 2015 dan meta-analisis dari tiga penelitian sebelumnya menemukan bahwa penggunaan pohon ganja yang sering atau jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker testis.

Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara menggunakan ganja dan peningkatan risiko untuk sebagian besar kanker, National Academies of Sciences menemukan beberapa bukti yang menunjukkan peningkatan risiko untuk subtipe seminoma kanker testis yang tumbuh lambat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *