KORDANEWS – Kelepasan kentut di tempat umum merupakan hal yang memalukan, terlebih bila kentut Anda memiliki aroma tak sedap. Mungkin beberapa kali Anda bisa mengungsi ke tempat yang sepi, namun bila dalam satu hari rasa ingin buang angin ini datang terlalu sering, lama-lama Anda tentu kewalahan. Apa yang menyebabkan Anda jadi kentut terlalu sering? Apa jenis makanan pemicu sering kentut? Simak penjelasannya berikut ini.
Kentut alias buang angin, atau yang dalam bahasa ilmiah biasa dikenal dengan flatus, terjadi karena usaha perut dan usus untuk menghancurkan makanan jadi energi. Namun sering kali terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan kentut jadi terlalu sering, hingga lebih dari 20 kali (batas wajar) dalam satu hari.
Penyebab kentut
Gas dalam usus dapat dihasilkan seiring dengan proses pencernaan menghancurkan bakteri yang terdapat dalam makanan. Namun, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan meningkatnya aktivitas bakteri dan tubuh jadi lebih sulit menyerap makanan, di antaranya:
Sindrom malabsorbsi. Hal ini terjadi karena penurunan produksi enzim pada pankreas, adanya gangguan pada kantong empedu, ataupun pada jaringan usus.
Berkembangnya bakteri dalam usus. Terjadinya peningkatan perubahan jenis bakteri yang juga menyebabkan timbulnya rasa mual, buang angin dalam frekuensi yang sering, diare, dan perut penuh dengan angin.
Buang angin terlalu sering juga bisa jadi indikasi atau gejala dari beberapa penyakit, seperti diabetes, gangguan makan, pembengkakan pada usus besar, pankreatitis autoimun, dan sebagainya.
Apa saja makanan yang jadi pemicu sering kentut?
Dilansir hellosehat,selain peningkatan aktivitas bakteri, sering buang angin juga dipicu oleh konsumsi beberapa makanan tertentu. Jenis makanan pemicu sering kentut itu di antaranya:
Makanan yang mengandung rafinosa, yang terdiri dari galaktosa, glukosa dan fruktosa. Makanan seperti kubis, brokoli, dan asparagus biasanya mengandung rafinosa. Kandungan rafinosa dalam dosis banyak juga ditemukan pada kacang.
Amilum. Kebanyakan amilum terdapat pada kentang, jagung, dan gandum. Makanan jenis ini menghasilkan gas saat dihancurkan dalam usus besar.
Fruktosa, yang banyak ditemukan pada beberapa buah dan minuman manis seperti minuman bersoda dan jus buah dalam kemasan.
Sorbitol (gula pengganti), yang banyak ditemukan dalam permen bebas pemanis dan permen karet.
Serat. Serat terdiri dari serat yang mudah larut dan serat tak mudah larut. Serat mudah larut mengandung lebih banyak gas dan ia takkan hancur hingga ia mencapai usus besar. Sedangkan serat tidak mudah larut dengan mudah terserap saat melalui usus dan hanya menghasilkan sedikit gas.













