Menurutnya, manajemen PDAM LE sudah memberikan solusi kepada pelanggan yang berada di Tanjung Raja diputus sementara agar tagihan tidak berjalan. Jika air sudah stabil mengalir maka akan kita sambung kembali.
” Meteran kita ambil dulu dan akan disimpan di kantor PDAM, tapi sayangnya pada saat itu warga menolak. Mereka minta meteran biar mereka yang simpan. Secara administras hal itu tidak bisa kita lakukan,” jelas Jhon.
Dijelaskannya, saat air sudah mengalir normal maka meteran akan dipasang kembali tanpa ada biaya pemasangan.” Tidak seperti pasang baru. Pelanggan hanya dikenakan biaya penyambungan sebesar Rp 125 ribu,” jelas Jhon.
Lanjut Jhon, tak stabilnya suplai air ke Desa Tanjung Raja karena pipa sudah tidak memadai, apa lagi Tanjung Raja harus berbagi dengan Karang Raja. Karena lebih dekat dari Booster tentu Karang Raja tentu yang akan mendapat air lebih dulu.” Kita sudah merencanakan untuk mengganti pipa yang lebih besar. Seharusnya sudah terealisasi di tahun ini tetapi oleh dikarenakan keadaan sekarang ini (terdampak Covid-19) rencana itu terpaksa diundur,” pungkas Jhon.
Editor : Chandra.













