Dikatakannya, target jumlah wisatawan pada event ini jika diukur dari yang ikut dalam program ini bisa diukur, tapi jika dari luar itu sulit. Pihaknya memastikan jika Program Staycation Palembang Bae ini tidak menggunakan anggaran daerah sedikit pun. Peran pemerintah memberikan / meminjamkan 10 titik reklame untuk media promosi.
Program Staycation Palembang Bae ini untuk menepis stigma masyarakat bahwa menginap di hotel itu tidak aman Covid-19. Pemerintah juga berniat membantu industri perhotelan dapat survive dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara itu Rendy selaku General Manager Hotel Aryaduta mengatakan, menginap di hotel ini dengan protokol kesehatan. Harga yang telah ditentukan dimulai dari kamar paling standar di hotelnya itu. Promo itu hanya room saja. Tidak termasuk sarapan dan lainnya.
“Kita sediakan protokol kesehatan untuk setiap tamu, dan di kamar disediakan handsanitizer dan lainnya, Okupansi hotel di Palembang saat ini 50 – 60 persen, ini sudah bagus dari kota lain. Jika dibandingkan 2019 okupansi mencapai 80 – 90 persen. Kita sekarang tidak menargetkan okupansi, tapi untuk meramaikan hotel saja,” tutup nya (eh)
Editor : Chandra.













