“Bio Farma memiliki total kapasitas produksi vaksin yang sudah dinaikkan dari 100 juta menjadi 250 juta,” kata Menlu.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan on site visit ke fasilitas Sinovac di Beijing untuk melihat secara langsung kualitas dari vaksin yang dikembangkan. BPOM juga berkomunikasi dengan Sinopharm dan G42 serta otoritas Uni Emirat Arab (UEA) terkait data sharing uji klinis Vaksin Covid-19 yang diadakan di negara tersebut.
“Sharing data ini akan sangat penting bagi BPOM untuk penggunaan vaksin yang berasal dari Sinopharm dan G42 Ini sekali lagi merupakan langkah yang diambil oleh otoritas di sini, dalam hal ini BPOM, yang sangat hati-hati untuk memastikan safety, efficacy, dan quality dari vaksin tersebut,” kata Menlu.
Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi komunikasi dengan pihak luar negeri dalam upaya pengadaan Vaksin Covid-19.
“Kita terus berusaha agar vaksinasi dapat dilakukan secara tepat waktu dengan melihat safety, efficacy, dan quality-nya dan terus dilakukan persiapan secara seksama dan hati-hati,” pungkas Retno. (FID/UN)
Editor : John.W













