“Kita harus dapat menjaga kesinambungan lapangan kerja ini. Makanya kalau pasar macet hanya karena kita kurang higienis, ini peran organisasi juga untuk memperbaikinya,” tegas HD.
Saat ini kata HD, Sumsel sudah memiliki BUMD yang fokus menangani agro industri yakni PT Sriwijaya Agro Industri. Keberadaan BUMD ini hendaknya dapat dimaksimalkan untuk mendongkrak produksi maupun kesejahteraan petani kopi dengan sinergitas kedua belah pihak.
“Petani kopi dan penggiat kopi jangan kerja parsial lagi, tetapi bersama tumbuh dengan satu tujuan membawa Kopi Sumsel yang diminati banyak orang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, HD juga sedikit bernostalgia mengenai kegemarannya menyeruput kopi. Menurut pria berusia 53 tahun itu kopi telah lama menjadi teman setianya beraktivitas. Bahkan hingga beranjak tidurpun HD mengaku harus menyeruput kopi Robusta tubruk kesukaannya.
“Bangun tidur, siang, sore, malam di kantor di rumah mau tidur pun Saya biasa minum kopi. Saya suka Robusta Tubruk yang banyak bintiknya. Makanya kalau ada yang nawari Saya menjadi Ketua Penikmat Kopi di Indonesia saya mau sekali,” ujarnya seraya bercanda.
Selain pengukuhan DPD dan DPC ASKI Sumsel, kegiatan tersebut juga diisi dengan dialog mengenai Kajian Tata Niaga dan Komersialisasi Kopi Sumsel dengan tema ” Dengan tata niaga tata kelola satu pintu, kita kembalikan eksistensi nama Kopi Sumsel di Pasar Lokal dan internasional pada prioritas konsistensi, kualitas, kuantitas dan kontinuitas”.
Dalam kesempatan itu dilakukan juga penandatanganan kerjasama antara Pemprov dan DPD ASKI Sumsel yang diketuai oleh H.Herlan Asfiudin.
Editor : Andra.













