KORDANEWS -Banyak cara yang ditempuh untuk bisa hamil. Salah satunya adalah program bayi tabung alias in fitro vertilization (IVF). Namun, banyak yang bilang program hamil lewat bayi tabung itu sulit. Masa kehamilan pun perlu dijaga dengan ekstra. Bagaimana sebenarnya cara menjaga kehamilan dari program bayi tabung?
Dikutip Klikdokter.com,tentunya Anda sudah tahu bahwa program bayi tabung merupakan sebuah metode pengambilan sperma dan sel telur untuk dipertemukan di luar organ wanita agar terjadi proses pembuahan. Kemudian setelah pembuahan terjadi, hasilnya dimasukkan kembali ke dalam rahim wanita dengan harapan dapat menghasilkan kehamilan.
Memang butuh proses yang panjang untuk bisa mendapatkan kehamilan lewat proses ini. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang sebelum memulai program bayi tabung, baik secara fisik dan mental.
Banyak orang yang berpikiran bahwa kehamilan yang berasal dari program bayi tabung itu lebih ringkih. Alhasil, banyak pasangan yang berhasil mengikuti program bayi tabung menjaga dengan masa kehamilan dengan ekstra.
Sebenarnya wajar saja, mengingat biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit. Apalagi bagi pasangan yang memang sudah menantikan momongan sejak lama, sungguh sangat menyesakkan hati jika istri mengalami keguguran.
Tapi, apakah menjaga kehamilan dari program bayi tabung sama dengan kehamilan yang alami? KlikDokter berkesempatan berkunjung ke Klinik Fertilisasi Bocah Indonesia di Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang, dan menanyakan langsung hal ini kepada ahlinya.
Menurut dr. David Mayndra Utama, SpOG, salah satu dokter di klinik tersebut, secara umum menjaga kehamilan bayi tabung sama saja dengan kehamilan pada umumnya. Apalagi kalau ternyata yang bermasalah adalah prianya, tentu itu aman-aman saja kalau wanitanya sudah hamil.
“Secara umum, kehamilan bayi tabung itu sama seperti kehamilan normal lainnya. Hanya saja harus dilihat kasus demi kasus, karena bayi tabung dengan faktor risikonya dan hitungannya seperti ‘anak mahal’ yang perlu dijaga banget. Kadang perlakuan kita menjadi berlebihan dalam menjaga seaman mungkin. Meskipun pada dasarnya tidak perlu, tapi lebih aman lebih baik,” ujar dr. David.
“Namun, bisa juga dilihat jika pihak pria yang mengalami masalah kesuburan. Tentu tidak ada hubungannya dengan proteksi berlebihan. Toh, ibunya berarti aman-aman saja,” sambungnya.
Akan tetapi, ada kasus di mana kehamilan perlu dipantau secara ekstra kalau ternyata ada masalah di jalan rahim wanita. Biasanya juga akan dilakukan beberapa pencegahan lebih ekstra sejak awal mengikuti program bayi tabung.













