Suami Cisse, Adjudant Kader Arby, masih berada di Mali dengan putri tertua mereka, namun ia mengatakan terus kontak dengan istrinya di Moroko dan tidak khawatir atas kondisi mereka.
“Tuhan memberikan kami anak-anak ini. Tuhan yang menentukan apa yang akan terjadi dengan mereka. Saya tidak khawatir. Saat Allah menganugerahkan sesuatu ada alasannya,” katanya kepada BBC Afrika.
Ia mengatakan keluarganya terharu atas dukungan yang mereka terima.
“Semua orang menelpon saya! Semua menelpon. Pemerintah Mali menelpon dan menyatakan kegembiraan…bahkan presiden juga telpon saya,” katanya.
Apa yang menyebabkan kehamilan dengan banyak bayi
Analisa oleh Rhoda Odhiambo, Wartawan kesehatan BBC, Nairobi
Kehamilan dengan banyak bayi tak biasa terjadi secara alami, dan seringkali melalui klinik bayi tabung. Namun sejauh ini tidak diketahui apa yang terjadi pada Cisse.
Namun ginekolog, Bill Kalumi, dari Rumah Sakit Nasional Kenyatta di Kenya mengatakan kehamilan seperti ini karena perawatan di klinik kesuburan.
Ada sejumlah perawatan di klinik seperti ini.
Namun yang paling banyak terjadi di Afrika adalah obat kesuburan digunakan setelah seorang perempuan selesai menggunakan alat kontraspesi dan memerlukan waktu untuk berovulasi lagi, kata Dr Kalumi.
Perawatan di klinik ini dapat menyebabkan terproduksinya beberapa sel telur dan tidak hanya satu selama menstruasi bulanan.
Kehamilan dengan banyak bayi berisiko baik untuk ibu dan bayinya.
Perempuan yang diketahui hamil dengan lebih dari empat fetus biasanya dinasehatkan untuk dikurangi jumlahnya melalui aborsi, bila langkah ini legal.
Sebagian besar kehamilan dengan banyak bayi biasanya prematur, seperti halnya kasus Cisse.
Bayi prematur – yang lahir sebelum 37 minggu – biasanya berisiko mengalami gangguan karena mereka belum memiliki paru-paru yang berfungsi normal sehingga rentan terhadap infeksi termasuk sepsis karena masih lemahnya kekebalan tubuh.
Dalam jangka panjang, bayi-bayi yang dilahirkan ini juga dapat mengalami cerebral palsy, gangguan yang mempengaruhi gerakan mereka.(BBC Indonesia)
Editor :John.W













