NusantaraPolitikSumsel

Konseling Kelompok Sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Kepribadian Terhadap Klien Pemasyarakatan

×

Konseling Kelompok Sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Kepribadian Terhadap Klien Pemasyarakatan

Share this article
Oleh : Reza Praditya Pradana, S.H. – Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama Instansi : Balai Pemasyarakatan Kelas I Palembang

Pada dasarnya kecemasan merupakan suatu masalah umum yang sering terjadi pada individu manusia sebagai respon atas ketidak idealan situasi yang dihadapi. Namun kecemasan dapat menjadi hal yang negatif bila responnya melebihi probabilitas ancaman yang akan datang.

Beberapa riset ilmiah tentang fenomena ini menyimpulkan bahwa mereka merasa cemas karena tidak memiliki apapun dan tidak layak kembali membaur dengan masyarakat, mereka merasa pesimis karena banyak hal yang tidak mereka ketahui dari dunia luar karena dinamika kehidupan yang begitu cepat prosesnya. Bahkan kecemasan tingkat tinggi yang mereka alami adalah merasa bahwa keluarga tidak lagi mengharap kehadiran mereka, dengan kata lain mereka merasa sudah tidak dianggap lagi sebagai bagian dari keluarga besar.

Sehingga kristalisasi dari kecemasan tersebut adalah mantan narapdidana menganggap dirinya suda tidak berguna lagi dan muncul rasa putus asa yang berdampak pada tindakan-tindakan negatif seperti bunuh diri atau bahkan kembali mengulangi tindak pidana.

Ada beberapa faktor kecemasan yang melanda sebagian mantan narapidana tersebut. Para ahli menjelaskan bahwa rasa cemas dapat terbentuk dari lingkungan mereka sebelumnya. Dengan kata lain, ketika mereka masih menjadi narapidana, mereka kesulitan beradaptasi dengan kegiatan individu sehari-sehari.

Oleh karena itu Pembimbing Kemasyarakatan harus menemukan pola bagaimana bentuk bimbingan kepribadian yang bisa optimal dan efektif dijalankan terhadap klien pemasyarakatan, salah satunya melalui konseling kelompok. Konseling kelompok merupakan bentuk khusus dari layanan konseling, yaitu proses konseling antara konselor profesional dan beberapa klien sekaligus yang tergabung dalam sebuah kelompok kecil secara bersamaan.

Hal ini bertujuan untuk membantu klien pemasyarakatan menyelesaikan kembali permasalah hidup yang sulit dipecahkan serta dapat mengembangkan dan menyalurkan minat dan bakat yang ada di dalam diri klien pemasyarakatan.

Konseling kelompok memberikan perhatian pada permasalahan-permasalahan jangka pendek dan lebih memfokuskan pada proses interpersonal dan strategi penyelesaian masalah melalui metode umpan balik dan kerangka berpikir here and now (di sini dan saat ini).

Pemberian konseling kelompok bagi klien pemasyarakatan dapat memberikan kesempatan bagi masing-masing individu untuk saling berbagi masalah yang dihadapi. Hal ini memungkinkan mereka mengajukan penawaran masing-masing solusi nyata yang memiliki masalah yang sama sehingga diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi bagi klien pemasyarakatan lainnya.

Masukan dan pemikiran dari masing-masing klien pemasyarakatan tentu akan dapat dirasakan lebih baik daripada solusi yang dikemukakan dari satu orang saja. Dan pendekatan dalam pelaksanaan konseling kelompok ini adalah pendekatan realita yang dikembangkan sebagai reaksi mengubah paradigma metode-metode konvensional yang sudah dijalankan sebelumnya.

Pada tahap ini, Pembimbing Kemasyarakatan bekerjasama dengan Konselor membantu menyadari klien pemasyarakatan bahwa setiap pilihan yang diambil akan berdampak pada konsekuensi yang akan dihadapinya. Klien pemasyarakatan diajak menyusun rencana yang akan diimplementasikan untuk mencapai visi dan misi klien pemasyarakatan di masa depan.

Pelaksanaan konseling kelompok menggunakan konsep wants, doing, evaluation, dan planning. Konsep ini kebalikan dengan konsep dalam ilmu manajemen yaitu planning, organizing, actuating, controlling. Dimana konsep konseling kelompok ini menekankan pada hakikat pelajaran apa yang sudah didapat dari masa lalu dan membuat perencanaan yang baik untuk masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *