KORDANEWS – Bulan puasa Ramadan kali ini, nampaknya berbeda dibandingkan bulan Ramadan sebelumnya, dimana pemandian air panas yang masih perawan dipenuhi semak belukar, dan pepohonan yang asri menambah suasana hangat di sekitar lokasi pemandian.
Air panas Gemukha, air panas berasal dari tektonik bumi yang konon sudah ada sejak sebelum kolonial belanda tiba di Indonesia. Dan air panas tersebut berada di Desa Lawang Agung, Kecamatan Muaradua Kisam, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Biasanya warga desa dan sekitarnya memanfaatkan air panas tersebut untuk mandi, membersihkan penyakit kulit, namun saat bulan Ramadan, warga juga memanfaatkannya untuk memasak buah aren menjadi kulang kaling sajian untuk berbuka puasa.
Hermanhadi, seorang warga disekitar menuturkan, dari bulan ramadan dahulu hingga kini, pemandian air panas Gemukha sering dijadikan ajang kaum muda mudi maupun keluraga singgah menghabiskan waktu hingga menjelang azan magrib, bermain air, mandi, maupun bersua foto di lokasi pemandian air panas, ujarnya.
Masyarakat yang berkunjung pun tidak hanya berasal dari warga desa saja, melainkan tetangga sebelah kecamatan, maupun warga perantau luar daerah datang dan bersenang-senang menyempatkan berkunjung ke lokasi pemandian air panas tersebut.
